Sebelumnya, lanjut temenggung Apung menjelaskan, telah ada duduk bersama antara pihak PT WKS, pemerintah desa dan pemerintah Kabupaten Tebo dalam mencari solusi atas konflik lahan tersebut.
Meski belum menemukan solusi, namun semua pihak sepakat untuk tidak melakukan aktivitas di lahan tersebut.
Sejak itu pula, Apung melanjutkan, ia bersama komunitas meninggal lahan itu sambil menunggu penyelesaian dari pemerintah dan pihak perusahaan.
Namun, kata dia, pihak PT WKS diam-diam melakukan aktivitas dan menggusur lahan mereka yang telah ditanam itu.
“Tolong pak Jokowi, selesaikan masalah ini. Tanah kami serobot PT WKS,” pungkas dia.***