OKETEBO.COM - Masyarakat Hukum Adat Suku Anak Dalam atau Orang Rimba Kelompok Temenggung Apung di Desa Muaro Kilis kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, sudah beberapa bulan ini mengalami gatal-gatal pada bagian kulit.
Mereka mengira gatal-gatal pada bagian kulit tersebut akibat air sungai yang biasa mereka gunakan diduga telah tercemar oleh limbah bekas panen pohon Ekaliptus PT Wirakarya Sakti atau PT WKS. Ini dikatakan salah seorang Masyarakat Hukum Adat Suku Anak Dalam kelompok Temenggung Apung, Malenggang.
"Kalau penyebab pastinya kami tidak tahu, namun sungai yang biasanya kami gunakan untuk keperluan sehari-hari, saat ini kondisi airnya sudah berubah jadi hitam hampir seperti oli," ungkap Malenggang, Senin, 9 Oktober 2023 kemarin.
Baca Juga: Nasib Pendamping Suku Anak Dalam di Tebo, Cuma Dikontrak 6 Bulan, Baru Dibayar 2 Bulan
Malenggang berkata, beberapa pekan yang lalu pihak PT WKS melakukan pemanenan kayu eukaliptus di wilayah tempat mereka tinggal.
Limbah bekas panen atau sampah dan dedaunan bekas panen dibuang ke sungai, sejak itu pula warna air sungai berubah menjadi kehitaman.