Dengan Kabar Presiden Kunker di Tebo, MHA Suku Anak Dalam Minta Jokowi Selesaikan Konflik Lahan Dengan PT WKS

- 1 April 2024, 16:14 WIB
Pemimpin Masyarakat Hukum Adat Suku Anak Dalam atau Orang Rimba, Temenggung Apung Desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.
Pemimpin Masyarakat Hukum Adat Suku Anak Dalam atau Orang Rimba, Temenggung Apung Desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. /Syahrial/Oke Tebo

OKETEBO.com - Rencana Kunjungan Kerja (Kunker) Presiden Jokowi di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi ternyata diketahui oleh Suku Anak Dalam atau Orang Rimba kelompok Temenggung Apung.

Suku pedalam di Desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo ini pun berharap bisa bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Tujuan dia tidak lain hanya untuk mengadukan persoalan lahan yang selama ini berkonflik dengan PT WKS.

“Saya mewakili Suku Anak Dalam Muara Kilis ingin bertemu bapak presiden Jokowi. Katanya Rajo Gedang itu mau ke Tebo,” kata Temenggung Apung, Senin, 1 April 2024.

Baca Juga: Suku Anak Dalam Kesulitan Menjalani Pendidikan Formal, Ini yang Dilakukan Kejari Tebo

Baca Juga: Dirawat 3 Hari di RSUD STS Tebo, Kondisi Suku Anak Dalam Jambi Ini Sudah Membaik dan Diperbolehkan Pulang

Temenggung Apung berkata jika lahan milik kelompoknya di Desa Muara Kilis telah digusur oleh PT WKS.

Di lahan tersebut ungkap dia, terdapat tanaman mereka berupa pisang dan ubi kayu serta tanaman lainnya.

Baca Juga: Nasib Pendamping Suku Anak Dalam di Tebo, Cuma Dikontrak 6 Bulan, Baru Dibayar 2 Bulan

Sebelumnya, lanjut temenggung Apung menjelaskan, telah ada duduk bersama antara pihak PT WKS, pemerintah desa dan pemerintah Kabupaten Tebo dalam mencari solusi atas konflik lahan tersebut.

Meski belum menemukan solusi, namun semua pihak sepakat untuk tidak melakukan aktivitas di lahan tersebut.

Baca Juga: Pencemaran Air di Wilayah Suku Anak Dalam Tebo Semakin Parah, Temenggung Minta Pemerintah Segera Bertindak

Sejak itu pula, Apung melanjutkan, ia bersama komunitas meninggal lahan itu sambil menunggu penyelesaian dari pemerintah dan pihak perusahaan.

Namun, kata dia, pihak PT WKS diam-diam melakukan aktivitas dan menggusur lahan mereka yang telah ditanam itu.

“Tolong pak Jokowi, selesaikan masalah ini. Tanah kami serobot PT WKS,” pungkas dia.***

Editor: Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah