Liberalisasi dibalik Piala Dunia 2022

- 8 Desember 2022, 21:29 WIB
Ilustrasi/Pixabay/Pixel-Sepp
Ilustrasi/Pixabay/Pixel-Sepp /Pixabay/Pixel-Sepp/

Qatar sebagai penghasil Minyak terbesar di dunia juga menjadi alasan Amerika memiliki Qatar untuk jadi tuan rumah, biar bisa melakukan investasi perekonomian dengan Qatar.

Baca Juga: Cek Penerima Dana Bantuan Dari PIP Kemdikbud 2022

Alasan keuntungan Ekonomi yang menjadikan negara pebisnis Amerika dan Eropa untuk memilih Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia dan juga alasan memberikan aturan liberalisasi pada Negara Qatar yang tidak sesuai dengan aturan Islam.

Namun, ada satu catatan dari Piala Dunia Qatar ini, yakni dominasi kapitalis (pemilik modal) sangat kuat. Terbukti Qatar akhirnya menyetujui peredaran minuman beralkohol di zona tertentu.

Ingatlah, bahwasanya Piala Dunia untuk memilih tim bola terbaik di dunia ini adalah ajang bisnis para kapitalis di bawah bendera FIFA, terutama pebisnis Amerika dan Eropa. Dan pada tahun 2022 ini pebisnis Asia pun bermain.

Baca Juga: BMKG Ralat Kekuatan Gempa Magnitudo 5.8, Menjadi Magnitudo 6.1

Sistem Kapitalisme penyebab adanya Liberalisme

Dalam sistem Kapitalisme, nilai Lberalisme tidak bisa dipisahkan. Terbukti, di Piala Dunia Qatar ini tetap ada tarian, perempuan yang terbuka auratnya, dan ikhtilat (campur baur) pria-wanita pun tetap ada.

Padahal sebelumnya Qatar menjaga nilai-nilai tersebut. Atas desakan para kapitalis yang mengatasnamakan Hak Asasi Manusia (HAM) telah menyebabkan Qatar “tak berdaya”, demi keuntungan yang luar biasa dari penyelenggaraan Piala Dunia ini.

Sistem Kapitalisme, Demokrasi mendahulukan nafsu dari pada Wahyu, memisahkan Agama dalam kehidupan dan memisahkan Agama dalam Negara.

Halaman:

Editor: Herman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah