Program Pamsimas Sangat Dinantikan Suku Anak Dalam Kelompok Temenggung Apung

- 21 Agustus 2022, 18:52 WIB
Temenggung Apung saat memimpin musyawarah membahas program Pamsimas.
Temenggung Apung saat memimpin musyawarah membahas program Pamsimas. /ORIK/

OKETEBO.com - Rencana Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Tebo membangun sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALDS) di wilayah pemukiman Suku Anak Dalam (SAD) Desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, disambut baik masyarakat Suku Anak Dalam di desa itu.

Program yang bakal dilaksanakan pada tahun 2022 ini, justru sudah lama diharapkan masyarakat Suku Anak Dalam tersebut. Ini disampaikan langsung oleh Pemimpin Suku Anak Dalam Desa Muara Kilis, Temenggung Apung.

"Alhamdulillah dibantu pemerintah bangun sarana air bersih dan SPALDS," kata Temenggung Apung belum lama ini.

Baca Juga: Sekilas Tradisi Unik Turun Mandi Suku Anak Dalam Desa Muara Kilis

Baca Juga: Jelang Pemilu, Ketua DPRD Batanghari Minta Dukcapil Data Suka Anak Dalam

Baca Juga: Program Pamsimas Dinas PUPR Kabupaten Tebo Bakal Sentuh Pemukiman Suku Anak Dalam

Dikatakannya, air bersih memang sudah menjadi kebutuhan masyarakat Suku Anak Dalam kelompok dia. Begitu juga dengan SPALDS. 

Diakuinya jika selama ini mereka kesulitan untuk mendapatkan air bersih, apalagi disaat musim kemarau. "Kalau musim kemarau, kami terpaksa ambil air ke sungai. Jaraknya sangat jauh dari sini. Itupun air yang kami ambil kondisinya tidak bagus," kata Temenggung.

Memang, kata dia, beberapa rumah masyarakat Suku Anak Dalam yang dia pimpin telah memiliki sumur galian. Namun kondisi airnya tidak bersih dan kering jika musim kemarau. 

"Kemarin saja, waktu pernikahan anak saya, terpaksa saya harus bolak-balik mengambil air ke sungai. Itupun cuma bisa untuk mencuci piring karena airnya tidak bagus," katanya.

"Kalau untuk masak, ya terpaksa beli air, kan dak mungkin masak pakai air sungai," kata Temenggung lagi.

Baca Juga: Beralih Fungsi, Kawasan Perumahan Suku Anak Dalam Menjadi Kebun Sawit

Diakuinya, kondisi air sungai saat ini tidak sama seperti waktu hutan masih rimba (lebat). "Kalau hutan masih lebat dulu, air di sungai-sungai kecil bisa langsung diminum. Itu tidak bakalan berdampak karena airnya bersih dan jernih. Kalau sekarang jangan coba-coba, airnya kotor," ungkap dia.

Hal yang sama juga dikatakan pendamping Suku Anak Dalam, Ahmad Firdaus. Ketua Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK) ini berkata, sudah saatnya Suku Anak Dalam belajar hidup sehat dan bersih.

"Dengan masuknya program Pamsimas dan SPALDS ini, mudah-mudahan kehidupan Suku Anak Dalam lebih baik lagi," katanya.

Editor: Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah