Kasus Baru Dibalik Kematian Santri di Ponpes Tebo, Polres Tebo Terbitkan Laporan Polisi Tipe A

- 24 Maret 2024, 09:00 WIB
Ilustrasi tersangka kasus kematian santri di ponpes Rimbo Bujang, Tebo.
Ilustrasi tersangka kasus kematian santri di ponpes Rimbo Bujang, Tebo. /Freepik/Rawpixel/Freepik

OKETEBO.com - Ada kasus baru yang timbul dari pengungkapan kasus kematian santri di pondok pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, yakni terkait penerbitan surat keterangan kematian.

Pada kasus kematian santri di ponpes Rimbo Bujang ini, ada tiga surat keterangan yang mengumpulkan penyebab kematian korban.

Surat pertama diterbitkan oleh dokter dari Klinik Rimbo Bujang Medical Center yang menyatakan kematian korban akibat tersengat aliran listrik.

Baca Juga: Update Terbaru Harga Beras Hari Ini di Pasar Talang Banjar dan Pasar Angso Duo Kota Jambi, Silahkan Dicek

Kemudian surat dari RSUD STS Tebo dan surat hasil otopsi dari dokter forensik yang menyimpulkan bahwa ada beberapa tulang korban mengalami patah akibat terkena benda tumpul.

Karena adanya perbedaan pendapat atas penyebab kematian santri tersebut, Polres Tebo pun menerbitkan Laporan Polisi (LP) Tipe A. 

Laporan tersebut untuk melakukan penyelidikan terhadap dokter yang telah mengeluarkan hasil visum terhadap penyebab kematian korban.

Baca Juga: Miris, Ternyata Kematian Santri di Tebo Hanya Gara-gara Duit Rp10 Ribu

Penerbitan Laporan Polisi Tipe A tersebut dibenarkan oleh Kasatreskrim Polres Tebo, Iptu Yoga Darma Susanto.

Dia mengaku jika proses penyelidikan terhadap pihak terkait yang terlibat dalam penerbitan surat keterangan kematian santri tersebut telah mulai dilakukan.

Baca Juga: Ini Tersangka Penyebab Kematian Santri di Ponpes Rimbo Bujang, Tebo

Diantaranya, kata dia, meminta keterangan para Saksi mulai dari dokter yang melakukan visum hingga para perawat yang melihat proses visum tersebut.

“Kami juga telah meminta keterangan dari Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tebo dan termasuk bidang hukumnya,” kata dia.

Saat ini, lanjut dia, pemeriksaan terhadap dokter tersebut masih terus berjalan. Dirinya pun belum bisa memastikan apakah yang dilakukan dokter tersebut mengarah ke hukuman atau etik. “Prosesnya masih berjalan,” kata dia.***

Editor: Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x