Miris, Ternyata Kematian Santri di Tebo Hanya Gara-gara Duit Rp10 Ribu

- 23 Maret 2024, 20:29 WIB
Kapolres Tebo AKBP I Wayan Arta Ariawan saat konferensi pers terkait ungkap kasus kematian santri di Ponpes Raudhatul Mujawwidin di Tebo, Jambi.
Kapolres Tebo AKBP I Wayan Arta Ariawan saat konferensi pers terkait ungkap kasus kematian santri di Ponpes Raudhatul Mujawwidin di Tebo, Jambi. /Syahrial /Oke Tebo

Dilantai itulah tersangka melakukan penganiayaan terhadap korban. “Di lantai tiga itu lah terjadi penganiayaan terhadap korban,” kata Kapolres Tebo.

Kapolres menjelaskan jika peristiwa ini sebenarnya tidak diketahui oleh pihak ponpes maupun orang tua tersangka. Hal ini salah satu yang membuat proses penyelidikan sedikit terhambat. Ditambah lagi dengan keterangan para saksi yang selalu berubah-ubah.

“Kemarin kita mendapat petunjuk dan langsung bergerak, Alhamdulillah akhirnya kasus ini bisa bisa terungkap,” katanya.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Sholat Subuh Untuk Wilayah Batanghari, Tebo dan Bungo Hari Ini, Jumat, 22 Maret 2024

Selama proses penyelidikan, kata Kapolres melanjutkan, pihak Ponpes selalu terbuka dan selalu mendukung setiap dilakukan pemeriksaan terhadap para santri maupun pihak pengurus ponpes.

“Jadi bukan karena faktor kesengajaan kasus ini terkesan lamban dalam pengungkapannya,” kata Wayan.

Sempat Viral di Media Sosial 

Sebelumnya, kasus kematian santri di Ponpes Raudhatul Mujawwidin Kabupaten Tebo ini sempat viral di media sosial. 

Baca Juga: Update Kasus Kematian Santri di Rimbo Bujang, Tim Hotman Paris 911 Datangi Polres Tebo, Sampaikan 7 Poin Ini

Ini setelah orang tua korban nekat menjumpai Hotman Paris di Jakarta, untuk meminta bantuan ungkap kasus kematian anaknya itu.

Dalam video yang diupload di media sosial Instagram hotmanparisofficial, pengacara kondang tersebut menyorot soal pernyataan dokter yang menyebutkan jika kematian santri itu disebabkan tersengat listrik.

Halaman:

Editor: Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah