Rapat Forum Koordinasi Pemberdayaan Sosial KAT, ORIK Usulkan Rumah Singgah Suku Anak Dalam, Ini Tujuannya

- 25 Agustus 2023, 11:17 WIB
Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK) saat mengikuti rapat Forum Koordinasi Pemberdayaan Sosial KAT di kantor Disdukcapil Provinsi Jambi.
Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK) saat mengikuti rapat Forum Koordinasi Pemberdayaan Sosial KAT di kantor Disdukcapil Provinsi Jambi. /Oke Tebo/

OKETEBO.COM– Rumah Singgah Suku Anak Dalam atau Orang Rimba. Ini yang diinginkan Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK) yang disampaikan Ahmad Firdaus saat mengikuti Rapat Forum Koordinasi Pemberdayaan Sosial Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Jambi, Kamis, 24 Agustus 2023.

Rapat Forum Kordinasi Pemberdayaan Sosial KAT yang digelar di ruang rapat kantor Dinas Sosial, Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Jambi ini, dipimpin langsung Kepala Disdukcapil Provinsi Jambi, M Arif Budiman dan dihadiri para OPD terkait serta sejumlah lembaga yang  pada inten melakukan pendampingan dan pemberdayaan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba di wilayah Provinsi Jambi.

Ketua Yayasan ORIK, Ahmad Firdaus berkata, di Kabupaten Tebo terdapat 13 kelompok besar Suku Anak Dalam atau Orang Rimba dan satu kelompok Suku Talang Mamak. Keseluruhannya berada sangat jauh dari pusat Ibukota Kabupaten Tebo (hutan)

Baca Juga: Silaturahmi Dengan Kapolres Tebo, Yayasan ORIK Bahas Persoalan Suku Anak Dalam

Baca Juga: Bingung Menangani Pasien Suku Anak Dalam, RSUD STS Tebo Bersama ORIK Koordinasi Dengan Asisten 1

Dari jumlah tersebut, empat kelompok merupakan dampingan Yayasan ORIK. "Jumlahnya sekitar 200 KK lebih, kalo jiwa hampir seribu. Ada yang sudah hidup semi modern dan banyak juga yang masih hidup tradisional atau primitif," ungkap dia di forum tersebut.

Dari empat kelompok Suku Anak Dalam atau Orang Rimba dampingan Yayasan ORIK tersebut, hampir setiap bulannya selalu ada yang ke Tebo (Ibukota Kabupaten Tebo). "Kebanyakan dari mereka ke Tebo untuk berobat di RSUD STS Tebo, sebagian lagi untuk mengurus KK dan KTP di Dinas Dukcapil Tebo," kata pria gondrong itu.

Baca Juga: Ilegal Logging di Jambi Babat Pohon Sumber Buah-buahan Hutan Suku Anak Dalam di Tebo

Dengan urusan tersebut (berobat atau membuat KTP dan KK), kata Firdaus, sudah dipastikan lebih dari dua hari. "Dak mungkin mereka bisa pulang hari karena lokasi mereka sangat jauh. Jadi yang dibutuhkan saat ini di Kabupaten Tebo adalah Rumah Singgah untuk Suku Anak Dalam atau Orang Rimba," kata dia.

Alasan Butuh Rumah Singgah 

Pada rapat Forum Kordinasi Pemberdayaan Sosial KAT itu, Firdaus menceritakan sejumlah persoalan yang sering dihadapi saat mendampingi Suku Anak Dalam atau Orang Rimba berobat maupun mengurus KK dan KTP.

Baca Juga: Sekilas Tradisi Turun Mandi Suku Anak Dalam di Jambi

Dikatakan dia, Suku Anak Dalam atau Orang Rimba yang berobat ke RSUD STS Tebo dipastikan karena penyakit yang dideritanya sudah sangat parah. Biasanya, mereka ke Tebo berombongan mulai dari yang tua hingga anak-anak bahkan yang masih balita. 

"Kalau sudah datang berombongan ke rumah sakit, bukan cuma dokternya yang merasa terganggu, pasien yang dirawat di rumah sakit pun terganggu, bahkan ada yang ketakutan," ungkap dia.

Beberapa waktu lalu, kata Firdaus menceritakan pengalamannya, ada salah seorang Suku Anak Dalam atau Orang Rimba dirawat di RSUD STS Tebo karena terluka akibat terkena tertembakan Kecepek_senjata api rakitan laras panjang yang bias digunakan untuk berburu. Pasiennya (yang tertembak) adalah pemimpin mereka yakni Temenggung Tupang Besak. 

Baca Juga: Dikunjungi Anggota Bawaslu RI, Suku Anak Dalam di Tebo Jambi Sampaikan Keluhan Soal Pemilu 2024

Saat itu, lebih dari 50 kepala keluarga (KK) yang ikut mengantar dan menunggui Temenggung Tupang Besak saat dirawat di RSUD STS Tebo. "Ibu-ibu dan anak balita pun ada. Mungkin karena Temenggung mereka yang dirawat, jadi mereka serombongan datang ke rumah sakit. Bisa dibayangkan seperti apa suasana rumah sakit saat itu, bisa dibayangkan juga seperti apa ketakutan pasien maupun keluarga pasien umum di sana" ungkap dia lagi.

"Untungnya mereka mau diarahkan untuk tidak ramai-ramai di rumah sakit. Mereka sepakat hanya dua orang secara bergantian menunggu pasien. Selebihnya terpaksa diinapkan di rumah kita. Mulai dari dapur, ruang tengah hingga ruang tamu dan pekarangan rumah penuh. Bahkan sampai ke jalan," ujar dia dan berkata jika hal itu bukan lah yang pertama, namun sudah sering terjadi.

Alasan itu, salah satu dasar Firdaus menilai jika sudah selayaknya ada Rumah Singgah yang ditempatkan di pusat Kabupaten Tebo untuk Suku Anak Dalam atau Orang Rimba.

Alasan Lain Dibutuhkan Rumah Singgah 

Ketua Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK), Ahmad Firdaus mengungkapkan, pentingnya pendidikan saat ini sudah mulai disadari oleh Suku Anak Dalam atau Orang Rimba.

Baca Juga: Dengar Keluhan Suku Anak Dalam Soal KTP, Ini yang Bakal Dilakukan Kejari Tebo

Ini terbukti, ada puluhan anak-anak Suku Anak Dalam atau Orang Rimba dampingan yayasan ORIK yang saat ini tengah mengikuti pendidikan formal. Keseluruhannya masih di jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD).

Jarak lokasi mereka (Suku Anak Dalam atau Orang Rimba) tinggal rata-rata sangat jauh dari tempat anak-anaknya bersekolah. Jika musim hujan, sudah dipastikan para orang tua kesulitan untuk mengantar anak-anaknya ke sekolah karena kondisi jalan yang sangat tidak layak.

Di dusun adat Suku Anak Dalam Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo, ungkap Firdaus, ada sekitar 5 orang anak-anak yang mengikuti sekolah kelas jauh yang berinduk di SD negeri di desa tersebut. 

Baca Juga: Suku Anak Dalam di Tebo Jambi Serahkan 2 Pucuk Senpi Laras Panjang ke Polisi

Anak-anak ini dari kelompok Temenggung Apung. "Kalau di sini jarak sekolahnya tidak begitu jauh. Mereka bisa pulang hari. Tapi tetap saja kalau turun hujan mereka tidak bisa mengantar anak-anaknya ke sekolah," kata dia.

Kemudian, di Desa Tanah Garo Kecamatan Muara Tabir Kabupaten Tebo, ada 5 orang anak-anak yang sekolah di SD Negeri 163 Desa Sungai Jernih Kecamatan Muara Tabir. 

Mereka dari kelompok Temenggung Ngadap. "Kalau di sini jaraknya sangat jauh. Orang tua sering kesulitan untuk antar jemput anaknya setiap hari. Apalagi ketika turun hujan. Sudah dipastikan sangat sulit," ujar dia.

Baca Juga: Peduli Hutan Suku Anak Dalam, Kejati Jambi Bantu 20 Ribu Bibit Tanaman Hutan Kepada Temenggung Apung

Seluruh anak-anak tersebut, kata dia, kedepannya bakal melanjutkan sekolah di jenjang pendidikan berikutnya yang jaraknya bakal lebih jauh.

"Ini juga yang menjadi pertimbangan kita pentingnya Rumah Singgah untuk Suku Anak Dalam atau Orang Rimba di Kabupaten Tebo," pungkasnya. 

Tanggapan Kepala Disdukcapil Provinsi Jambi 

Kebutuhan Rumah Singgah untuk Suku Anak Dalam atau Orang Rimba yang disampaikan oleh Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK) ini, langsung ditanggapi Kepala Disdukcapil Provinsi Jambi, M Arif Budiman di rapat Forum Koordinasi Pemberdayaan Sosial KAT tersebut.

Baca Juga: ORIK Minta Pemerintah Tegas Soal Gerombolan Gajah Yang Rusak Kebun Dan Rumah Suku Anak Dalam di Jambi

Dikatakan dia, rapat yang digelar hari ini untuk membangun kesamaan persepsi dan dan kemitraan sesuai dengan tugas, fungsi serta kewenangan dalam upaya peningkatan kepastian dan kemampuan warga Suku Anak Dalam.

Pada rapat ini, kata dia, pihak mendengar dan menampung terkait apa-apa saja yang telah dilakukan, yang tengah dilakukan dan yang akan dilakukan oleh lembaga (NGO) maupun instansi berwenang dalam pendampingan dan pemberdayaan warga Suku Anak Dalam atau Orang Rimba.

Baca Juga: Gerombolan Gajah Rusak Kebun Dan Rumah Suku Anak Dalam di Tebo Jambi

Selain itu, pihaknya juga telah mendengar dan menampung apa saja kendala dan kebutuhan yang diperlukan agar pembedanya sosial terhadap warga Suku Anak Dalam bisa lebih maksimal.

"Semuanya sudah dibeberkan hari ini. Semua yang telah dilakukan kawan-kawan NGO maupun instansi terkait sudah sangat luar biasa," kata dia.

"Ini adalah pertemuan atau rapat awal. Kita bakal melakukan rapat-rapat berikut untuk mencari solusi atas kendala dan kebutuhan kawan-kawan agar pemberdayaan sosial terhadap Suku Anak Dalam bisa lebih maksimal," pungkasnya. (***)

Editor: Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah