Sudah Dua Pekan, Warga Desa Rambutan Masam Kesulitan Membeli Gas LPG 3 Kg

- 23 September 2022, 15:06 WIB
Pekerja menurunkan tabung gas elpiji 3 kg dari truk distribusi saat pendistribusian di salah satu pangkalan gas elpiji di Desa Cileunyi Wetan, Cileunyi, Kabu­paten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Pekerja menurunkan tabung gas elpiji 3 kg dari truk distribusi saat pendistribusian di salah satu pangkalan gas elpiji di Desa Cileunyi Wetan, Cileunyi, Kabu­paten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. /Pikiran Rakyat/Ade Mamad/

OKETEBO.com - Warga Desa Rambutan Masam, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi sudah dua pekan ini kesulitan mendapatkan gas LPG 3 Kg.

Menurut warga sekitar, Ria Suwarni mengatakan, kelangkaan ini diduga akibat kosong stok gas LPG 3 Kg di pangkalan, "Kalau saya gak khilaf, sekitar satu minggu gas gak masuk," kata Ria, dikutip Oke Tebo dari laman Kabarjambikito.id, Jumat, 23 September 2022.

Warga ini mengaku jika dia juga menjual gas LPG 3 Kg di warung miliknya. Per tabung gas dijual seharga Rp 25 ribu.

Baca Juga: Nah, Pj Bupati Tebo Dapat Teguran Tertulis Dari Kemendagri, Ini Penjelasan Kadis Kominfo

Baca Juga: JPU Beberkan Alasan Penasehat Hukum Mael Tolak Kesaksian Ahli di Sidang Kasus Jalan Padang Lamo

Baca Juga: Kejagung Periksa 2 Orang Saksi Terkait Perkara Korupsi Pengadaan Tower Transmisi Tahun 2016

Gas melon tersebut didapat dia dari pangkalan dengan harga Rp 220 ribu per tabung.

"Saya belinya sama pangkalan Rp 22 ribu per tabung, itupun hanya dapat 6 tabung," ujar Ria Suwarni.

Kelangkaan gas LPG 3 Kg ini pun telah meresahkan warga di desa ini. Warga menduga ada yang tidak beres dalam pendistribusian gas tersebut.

Warga pun menduga jika kelangkahan gas LPG 3 Kg tersebut karena pangkal menjualnya ke pihak lain.

Baca Juga: Sehari Setelah Pengesahan UU PDP, hecker MEKI Bocorkan Data Anggota DPR

Hal yang sama juga dikatakan Zainudin, salah seorang tokoh agama di desa itu. Dia minta kepada pihak terkait agar mengawal dan mengawasi pendistribusian gas LPG 3 Kg di desa mereka.

"Tolongl dikawal, kami ko dak tau apo-apo, semoga Allah memberikan pahalo atas jaso mu," ucapnya.

Kelangkaan gas LPG 3 Kg ini langsung ditanggapi Kapolres Batanghari, AKBP Muhammad Hasan, SIK, MH.

Baca Juga: Mantan TNI Ini Menjalani Sidang Pelanggaran HAM Berat, Ini Pasal Yang Didakwa JPU Kepada Terdakwa

Dia menegaskan jika terbukti pangkalan gas melakukan pelanggaran atau nakal akan diberi tindakan tegas. Pasalnya, hal itu sangat merugikan masyarakat banyak.

"Tujuan pangkalan gas untuk mempermudah masyarakat untuk mendapatkan gas, dan jangan menjual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET)," kata Kapolres.

Kapolres juga menegaskan, pihaknya akan menurun tim untuk memantau semua pangkalan gas LPG 3 Kg di wilayah hukum Polres Batanghari.

" Bila ada pelanggaran atau ditemukan unsur pidana, maka akan kita proses," tegas Kapolres Batanghari ini.

Baca Juga: Kombes Pol Habib Prawira, Minta Sat Binmas Rangkul Pokdar di Desa

Diketahui, harga gas LPG 3 Kg di Kabupaten Batanghari bervariasi. Mulai dari Rp 22 ribu per tabung hingga Rp 28 ribu per tabung.

Sementara, sesuai aturan pangkalan resmi tidak boleh menjual harga gas LPG 3 Kg lebih dari Rp 18 ribu per tabung. Jika ada yang melampaui HET maka sudah melanggar peraturan. (***)

Editor: Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah