ORIK Minta Pemerintah Tegas Soal Gerombolan Gajah Yang Rusak Kebun Dan Rumah Suku Anak Dalam di Jambi

- 17 Oktober 2022, 12:17 WIB
Ketua ORIK, Ahmad Firdaus.
Ketua ORIK, Ahmad Firdaus. /Oke Tebo/

OKETEBO.com – Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK) minta kepada pemerintah untuk segera mengatasi gerombolan gajah yang berkeliaran di wilayah Suku Anak Dalam di Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.

Ini dikatakan langsung oleh Ketua ORIK, Ahmad Firdaus pendamping Suku Anak Dalam di Tebo, Jambi, Senin, 17 Agustus 2022.

Dikatakannya, dari keterangan Suku Anak Dalam dampingannya itu, gerombolan gajah yang merusak kebun dan rumah warga tersebut diduga kuat adalah peliharaan.

Baca Juga: Peresmian Pusat Informasi Konservasi Gajah Tuai Kekecewaan Warga

Baca Juga: Audiensi Dengan Pj Bupati Tebo, Massa Keluhkan Ulah Gerombolan Gajah Rusak Kebun Petani

Baca Juga: Bersama Rekan Wanitanya, Mantan Pegawai Lurah Di Merangin Jambi Ditangkap Polisi

Hal ini dibuktikan dengan penjelasan pemimpin Suku Anak Dalam, Temenggung Apung yang menyatakan jika salah satu gajah tersebut memakai kalung.

"Penjelasan Temenggung Apung ada gajah jantan yang memakai kalung. Kuat dugaan saya ini adalah gajah peliharaan. Mana ada gajah liar yang memakai kalung," kata Ahmad Firdaus.

Ditegaskan Firdaus, ulah gerombolan gajah tersebut sudah sangat merugikan Suku Anak Dalam dan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Kejaksaan Negeri Tebo Mendadak Tes Urine Seluruh Pegawainya

Pasalnya, sudah puluhan hektar kebun dan beberapa unit pondok warga yang telah dirusak oleh gerombolan gajah tersebut.

"Jangan sampai nanti Suku Anak Dalam ramai-ramai ke kantor Bupati menuntut kerugian mereka. Lebih baik cepat diantisipasi," tegasnya.

Diketahui, Suku Anak Dalam Desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi merasa sangat dirugikan atas kemunculan gerombolan gajah di wilayah mereka.

Pasalnya, sudah sepekan ini gerombolan gajah tersebut berkeliaran merusak kebun dan rumah mereka.

Baca Juga: Jalan Sehat Bersama Golkar Tebo Sukses Digelar, Ini Kata Khalis Mustiko

Ini dikatakan pemimpin Suku Anak Dalam Desa Muara Kilis, Temenggung Apung, Senin, 17 Oktober 2022.

Dia mengaku jika gerombolan gajah tersebut sudah lebih sepekan ini berkeliaran di kebun-kebun mereka dan kebun masyarakat sekitar.

"Sudah seminggu lebih pokonya disitulah terus. Datang, pergi, datang lagi. Pokoknya disitulah terus," kata Temenggung Apung.

Dikatakannya, gerombolan gajah tersebut berkisar sekitar 60 ekor. Mulai dari yang kecil hingga yang besar.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: 24 Daerah Di Indonesia Rawan Cuaca Ekstrem Untuk Periode 15-21 Oktober 2022

Saat inipun Temenggung Apung bersama warganya dan warga sekitar berupaya mengusir gajah tersebut.

"Tadi malam ada sekitar 9 ekor yang datang. Kita usir, tapi tak lama datang lagi segerombolan," kata dia.

Diakui Temenggung Apung, selama ini wilayah mereka tidak pernah didatangi gajah.

Namun sejak mereka mulai menggarap wilayah tersebut untuk dijadikan kebun, gerombolan gajah mulai berdatangan.

Tidak hanya merusak tanaman yang baru di tanam, gerombolan gajah tersebut juga merusak tanah atau kebun yang sudah mulai di panen.

"Kami minta pemerintah peduli dengan kondisi kami ini, kami sudah sangat dirugikan atas ulah gerombolan gajah tersebut," keluh Temenggung Apung. (***)

 

 

Editor: Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x