Tokoh Masyarakat Sayangkan Jadwal Puncak Perayaan HUT Kabupaten Tebo Berubah-ubah

10 Oktober 2023, 20:13 WIB
Masjid Agung Al Ittihad, salah satu icon Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. /Syahrial/Oke Tebo

OKETEBO.COM – Pemerintah Kabupaten Tebo telah merubah jadwal acara puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Tebo Provinsi Jambi yang ke 24 tahun 2023. Perubahan jadwal acara ini ternyata telah terjadi untuk yang kedua kalinya.

 

Puncak perayaan HUT Kabupaten Tebo yang bisanya digelar tepat pada tanggal 12 Oktober dengan acara Rapat Paripurna DPRD Tebo, awalnya diubah dan akan digelar pada tanggal 25 Oktober 2023, kemudian diubah kembali menjadi tanggal 23 Oktober 2023.

"Tanggal 23 Oktober ini sudah positif bang. Undangan sudah disebarkan semua," kata Sekretaris Dewan (Sekwan) Kabupaten Tebo Arief Haryoko, memastikan perubahan jadwal pelaksanaan Rapat Paripurna DPRD Tebo, saat dikonfirmasi, Selasa, 10 Oktober 2023.

Baca Juga: Dusun di Tebo Jambi Ini Belum Tersentuh Jaringan Listrik PLN

Diakan dia, perubahan jadwal Rapat Paripurna DPRD Tebo ini berdasarkan hasil rapat panitia yang diketuai oleh Asisten III Setda Tebo. "Kalau kita hanya penyelenggara. Yang memutuskan perubahan jadwal ini berdasarkan hasil rapat panitia. Kita ingin paripurna dihadiri oleh Gubernur, jadi panitia menyesuaikan jadwal Gubernur," ucap dia.

Tanggapan Tokoh Masyarakat 

Perubahan jadwal puncak perayaan HUT Kabupaten Tebo ini sangat disayangkan oleh tokoh masyarakat Tebo. Salah satunya disampaikan oleh Mantan Ketua DPRD Bungo Tebo Slamet Irianto, yang juga merupakan tokoh sejarah pemekaran Kabupaten Bungo Tebo.

Dikatakan dia, semestinya pemerintah konsisten dengan agenda puncak perayaan HUT Kabupaten Tebo yakni setiap tanggal 12 Oktober.

Baca Juga: Ini Penjelasan Kepala PLN Rayon Muara Tebo Soal Dusun Tiga Desa Betung Bedarah Barat Belum Menikmati Listrik

Tanggal 12 Oktober itu, kata dia, memiliki histori tersendiri bagi para tokoh masyarakat Tebo yang telah berjuang melakukan pemekaran daerah sehingga terbentuk Kabupaten Tebo.

Dia menjelaskan, saat penetapan tanggal 12 Oktober sebagai hari lahirnya kabupaten Tebo pada tahun 1999 lalu, saat adalah hari Selasa Kliwon yang menandakan bahwa Kabupaten Tebo memiliki cita-cita yang tinggi. 

Atas itu pula tokoh-tokoh masyarakat Tebo memunculkan motto Seentak Galah Serengkuh Dayung yang melambungkan kebersamaan dan kekompakkan dalam upaya memacu dan mendukung program pembangunan.

"Jadi tanggal 12 Oktober itu memiliki sejarah bagi masyarakat Tebo. Jangan sembarang dan semaunya saja merubah tanggalnya," ketus dia.

Baca Juga: Kajari Tebo Serahkan SKP2 Kepada Empat Orang Tersangka, Ini Dasarnya

Baca Juga: Hari Ketiga Sekolah Daring, Ini Prakiraan Cuaca di Kabupaten Tebo dan Bungo Provinsi Jambi

Harusnya konsisten dengan tanggal yang telah ditetapkan oleh para tokoh yang telah memperjuangkan pembentukan kabupaten Tebo ini" katus dia lagi.

Menurut dia, kalaupun tanggal puncak peringatan HUT Kabupaten Tebo meski diubah, semestinya melibatkan tokoh masyarakat.

"Mereka harus dilibatkan. Jangan cuma sebatas rapat panitia saja. Memang apa nian alasannya merubah-rubah tanggal peringatan HUT Kabupaten Tebo, hanya gara-gara ingin dihadiri Gubernur," pungkasnya. 

"Kabupaten Tebo ini milik masyarakat, bukan milik panitia, bukan milik Pj Bupati ataupun gubernur Jambi. Jadi jangan semaunya mengundurkan jadwal perayaan HUT Kabupaten. Setidaknya, ada musyawarah dengan para tokoh-tokoh masyarakat," pungkasnya. (***)

Editor: Syahrial

Tags

Terkini

Terpopuler