OKETEBO.com - Sepasang suami istri dari Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, Salim Harahap dan istri nekat pergi ke Jakarta untuk menemui Hotman Paris. Ia berniat meminta pertolongan kepada pengacara kondang tersebut atas kematian anaknya yang hingga saat ini belum terungkap.
Pasutri dari Kabupaten Tebo Jambi tersebut merasa ada kejanggalan yang mencurigakan terkait kematian putra mereka, Airul Harahap. Mereka tidak menerima dengan baik fakta bahwa anak mereka dipulangkan secara tiba-tiba dalam keadaan tak bernyawa.
Keadaan ini tentu saja menimbulkan pertanyaan dan ketidakpuasan yang besar dalam hati pasutri tersebut, serta dorongan untuk mencari kebenaran di balik kematian yang tragis terhadap anaknya tersebut.
Baca Juga: Polda Jambi Berharap Lembaga Adat Bisa Menjadi Tumpuan Masyarakat Mencari Keadilan
Ketidakpuasan pasutri tersebut terhadap keadaan kematian anak mereka menjadi pusat perhatian dan mengarah pada penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian untuk mengungkap kematian Airul Harahap.
Selama ini, anaknya tersebut mondok di Pondok Pesantren Raudatul Mujawidin di Unit 6 Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Permintaan mereka untuk mengawal kasus kematian santri yang tidak wajar ini telah direspons oleh Hotman Paris, yang akan memberikan bantuan hukum atau dukungan dalam menyelidiki dan membawa keadilan atas kejadian tragis tersebut.
Langkah ini menunjukkan upaya untuk memperjuangkan hak dan kebenaran bagi keluarga korban serta untuk menegakkan keadilan dalam kasus yang masih misterius tersebut.
Hotman Paris pun mendesak pihak kepolisian dalam hal ini Kapolda Jambi dan Propam Jambi untuk melakukan penyelidikan ulang terkait kasus kematian Airul Harahap di Pondok Pesantren Raudatul Mujawidin di Unit 6 Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo tersebut.
Desakan ini menunjukkan pentingnya penyelidikan yang cermat dan transparan untuk mengungkap kebenaran di balik kematian yang mencurigakan ini, serta untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan bagi keluarga korban.
Langkah ini juga mendorong otoritas hukum untuk bertindak secara tegas dan adil dalam menangani kasus tersebut demi kepentingan publik dan keadilan.
“Hotman Paris sudah berkomunikasi dengan dokter yang melakukan autopsi korban. Penyebab kematian korban karena luka benda tumpul yang mengakibatkan patah tulang tengkorak, rusuk, dan tulang bahu. Sedangkan yang disebarkan seolah-olah terkena aliran listrik. Tidak mungkin sengatan listrik menyebabkan patah tengkorak, patah tulang, dan rusuk," kata Horman Paris, seperti yang dikutip Oke Tebo dari video Instagram @hotmanparisofficial.
Pengacara kondang inipun mendesak Kapolri untuk menurunkan tim ke Polres Tebo guna mengungkapkan kasus tersebut, dengan harapan dapat menemukan titik terang terhadap kematian korban serta mengungkap siapa pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap korban.
Selain itu, ia juga meminta Kapolda Jambi dan Propam turun tangan untuk mengungkap kasus tersebut.
"Bapak Kapolri, Kadiv Propam, sudah waktunya menurunkan tim ke Polres Tebo. Ini saya langsung dapat keterangan dokter yang melakukan autopsi. Ini benar-benar ada sesuatu yang terjadi. Kalau tidak bapak Kapolri yang turun, ini kasus tidak akan terpecahkan," kata dia lagi di video tersebut.***