OKETEBO.com - Tragedi yang memilukan serta menimbulkan korban jiwa sejumlah 131 orang usai laga Arema melawan Persebaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 01 Oktober 2022, Polri tetapkan 6 orang tersangka.
Terkait tragedi tersebut Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit menetapkan 6 tersangka termasuk Direktur Utama PT. Liga Indonesia Baru (LIB) pada Kamis, 06 Oktober 2022.
Enam tersangka bisa terjerat Pasa 359 KUHP dan Pasa 360 Jouncto Pasal 103 Juncto Pasal 52 UU RI Nomor 11 tahun 2022 tentang keolahragaan.
LIB selaku operator kompetisi bertindak cepat, usai diumumkannya 6 tersangka termasuk Direktur LIB, terkait hal tersebut LIB akan tetap menghormati jalannya proses hukum yang berlaku.
Baca Juga: Update 35 Ide dan Tema Maulid Nabi Muhammad SAW Menggugah Semangat Keimanan Sebagai Seorang Muslim
Siaran pers yang dilakukan Kapolri terhadap 6 tersangka tersebut diantaranya adalah;AHL, Dirut PT LIB, Ketua Panpel, SS petugas security, Wahyu SS, Kabag Ops Polres Malang, H, Brimob Polda Jatim dan TSA, Kasat Samapta Polres Malang.
Direktur Utama PT LIB Ahmad Hadian Lukita (AHL) mengatakan akan tetap menghormati proses hukum yang berlaku.
"Kami akan menghormati proses hukum yang berlaku dan akan mengikuti tahap-tahapnya yang akan dilalui nantinya. Kami juga berharap peristwa kemarin menjadi pelajaran berharga bagi semuanya," Ucap AHL dikutip oketebo.com pada laman pikiran-rakyat.com 07 Oktober 2022.
AHL selaku penganggung jawab verifikasi stadiun pun sudah melakukan silaturahmi serta meminta maaf kepada keluarga korban.
Direktur Operasional PT LIB Sudjarno mengatakan bahwa AHL sudah berada di Malang sejak Minggu, 02 Oktober 2022.
Baca Juga: Aniaya Dan Perkosa Wanita Pekerja Warung Bakso di Jambi, Oknum TNI Gadungan Ini Ditangkap Polisi
Baca Juga: Pengumuman Pendataan Tenaga Non ASN, Cek Apakah Data Anda Termasuk
"Bapak Ahkmad Hadian Lukita suda berada di Malang semenja pagi (2/10). Juga sudah ketemu dengan panitia pelaksana Arema FC, mengunjungi Stadion Kanjuruhan dan bersilaturahmi bersama beberapa keluarga korban tragedi Kanjuruhan," terang Sudjarno.
Peristiwa berdarah Stadion Kanjuruhan memberikan duka yang mendalam bagi dunia persepakbolaan Indonesia, bahkan dunia juga menyorotinya.(Herman).***