Perselingkuhan Marak Bukti Rapuhnya Pernikahan

- 28 Februari 2023, 11:53 WIB
Ilustrasi percintaan.
Ilustrasi percintaan. /Antaranews/

Dalam sistem kehidupan sekuler liberal, standar kebahagiaan adalah materi. Suami istri akan sibuk bekerja demi mendatangkan kebahagiaan. Tanpa disadari, mereka telah menelantarkan anak dan menggeser fungsi rumah. Rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman seluruh anggota keluarga, malah menjadi “terminal” tempat suami istri transit untuk tidur sejenak.

Bukankah ini yang telah merenggut kehangatan sebuah keluarga? Sistem kehidupan sekuler pun menjadikan kesenangan jasadi sebagai sumber kebahagiaan. 

Wajar akhirnya banyak perselingkuhan hanya gara-gara kepincut oleh orang lain yang terlihat lebih cantik ataupun menawan. Tidak bisa dimungkiri, ketertarikan secara fisik dan mencari kesenangan adalah hal dominan yang menjadi alasan terjadinya perselingkuhan.

Ketiga, Rusaknya Sistem Pergaulan

Banyaknya perselingkuhan terjadi di tempat kerja menjadi bukti bahwa sistem pergaulan dalam masyarakat sekuler pun rusak. Interaksi perempuan dan laki-laki hari ini tidak berbatas.

Khalwat antara laki-laki dan perempuan nonmahram menjadi hal biasa. Bukankah perselingkuhan biasa berawal dari mengobrol intens dan beraktivitas berdua, lalu tumbuhlah benih-benih jinsiah?

Keempat, Budaya Liberal

Sistem kehidupan sekuler mendewakan kebebasan. Jadilah individu-individu di dalamnya merasa bebas melakukan apa pun demi meraih kesenangan.

Ditambah media yang terus menstimulus syahwat, menjadikan hubungan laki-laki dan perempuan hanya sebatas hawa nafsu.

Atas nama kebebasan, para perempuan juga tidak malu-malu untuk menjadi “pelakor” ataupun mencari sugar daddy demi membiayai gaya hidupnya. Para laki-lakinya pun kadang merasa tidak puas dengan istrinya sehingga akhirnya “jajan” di luar, berselingkuh dengan teman satu kantor, dan sebagainya.

Halaman:

Editor: Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x