BKSDA Jambi sebagai leading sektor terkait permasalahan ini dinilai tidak mampu mengatasi ulah kawanan gajah tersebut.
Bahkan wilayah kelola khusus Suka Anak Dalam kelompok Temenggung Apung yang telah mulai ditata menjadi salah satu Wisata Jambi, diklaim oleh BKSDA Jambi sebagai area pelintasan gajah.
Baca Juga: Peresmian Pusat Informasi Konservasi Gajah Tuai Kekecewaan Warga
Mirisnya lagi BKSDA melalui Kepala BKSDA Resort Tebo, Hefa Edison, mengatakan jika dari dahulu Suku Anak Dalam telah hidup berdampingan dengan gajah.
"Ini artinya Suku Anak Dalam dan wilayah kelola khusus Suka Anak Dalam kelompok Temenggung Apung bakal menjadi Wisata Jambi terancam gagal oleh kawanan gajah," kata Ahmad Firdaus yang juga Ketua ORIK, Sabtu, 29 Oktober 2022.
Pasalnya, bukan hanya wilayah kelola khusus Suka Anak Dalam kelompok Temenggung Apung yang dirusak kawanan gajah tersebut, namun kebun-kebun warga sekitar juga menjadi turut sasaran.
"Jangan terkesan ada pembiaran disini. Ini sudah sangat urgen. Jangan sampai nantinya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat merugikan semua pihak," pungkasnya. (***)