Ini Orang Rimba Pertama yang Melahirkan Anak Pertama Melalui Operasi Caesar di RSUD STS Tebo

1 September 2023, 13:18 WIB
Sina, Suku Anak Dalam atau Orang Rimba usai menjalani operasi caesar di RSUD STS Tebo. /Oke Tebo/

OKETEBO.COM – Suku Anak Dalam atau Orang Rimba di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, Sina (23) baru selesai menjalani operasi caesar di RSUD STS Tebo pada Kamis, 31 Agustus 2023, sekitar pukul 14:00 WIB. Istri Untung yang juga merupakan Suku Anak Dalam ini melahirkan seorang anak laki-laki.

 

Sina merupakan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba dari kelompok Temenggung Apung Desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Ia menikah dengan Untung pada bulan Juli tahun 2022 kemarin.

Sebelumnya, Sina sempat dibawa ke Puskesmas Lubuk Mandarsah Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo. Karena ada permasalahan pada rahimnya, akhirnya pihak Puskesmas merujuk perempuan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba ini ke RSUD STS Tebo.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Jenis Pertalite Dikeluhkan Orang Rimba Tebo, Ini Alasannya

Baca Juga: Suku Anak Dalam di Tebo Jambi Tagih Janji PT SKU dan PT Bajabang Soal Kebun Penghidupan

Tiba di RSUD STS Tebo, Sina langsung mendapatkan penanganan dari petugas rumah sakit tersebut. Karena kondisinya tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal, pihak rumah sakit terpaksa melakukan operasi caesar terhadap Suku Anak Dalam atau Orang Rimba itu.

"Alhamdulillah, operasi berjalan lancar tanpa kendala. Anaknya laki-laki, sehat. Kondisi ibunya (Sina) juga sehat," kata Ahmad Firdaus Ketua Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK) saat mendampingi Sina dan keluarga di RSUD STS Tebo, Jumat, 1 September 2023.

Firdaus berkata jika Sina telah terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan. Hal tersebut membuat dia dan keluarga Sina lega karena tidak lagi dibebankan biaya operasi. 

Baca Juga: Orang Rimba di Tebo Jambi Ini Persiapkan Anaknya Untuk Jadi Polisi

Dikatakan dia jika Suku Anak Dalam atau Orang Rimba kelompok Temenggung Apung di Desa Muara Kilis seluruhnya sudah memiliki KK dan KTP, namun hanya sebagian yang terdaftar sebagai peserta BPJS. "Yang punya BPJS kalau berobat sudah aman. Tidak lagi harus memikirkan biaya," kata dia.

"Kita (ORIK) juga telah berMoU dengan RSUD STS Tebo dalam hal pelayanan kesehatan terhadap Suku Anak Dalam atau Orang Rimba. Untuk yang belum terdaftar BPJS tetap dilayani oleh pihak rumah sakit," kata dia lagi.

Dijenguk Suku Anak Dalam atau Orang Rimba dari Luar Tebo

Kabar Sina, Suku Anak Dalam atau Orang Rimba melahirkan di RSUD STS Tebo ini terdengar hingga ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) Provinsi Jambi.

Sejumlah Suku Anak Dalam atau Orang Rimba dari kabupaten itu pun berdatangan ke RSUD STS Tebo untuk melihat kondisi Sina.

Ketua Yayasan ORIK saat memberikan pengarahan kepada Suku Anak Dalam yang mengunjungi Sina di RSUD STS Tebo.
Pasca melahirkan dengan cara operasi caesar, Sina dirawat di ruang kebidanan RSUD STS Tebo.

"Kami serombongan dari Sungai Ibul (Kabupaten Tanjab Barat), dari kemarin sore sudah di sini (RSUD STS Tebo). Tidur di sini," kata Temenggung Bujang Itam, pemimpin Suku Anak Dalam atau Orang Rimba dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Jumat, 1 September 2023.

Dikatakan Temenggung, dia bersama rombongan sengaja datang ke RSUD STS Tebo untuk melihat kondisi Sina. "Suami Sina kan dari kelompok kami, Sungai Ibul. Jadi kami sengaja kesini untuk melihat kondisinya," kata Temenggung Bujang Itam lagi di dampingi Temenggung Tupang Besak.

Temenggung bersyukur Sina dan anaknya selamat. "Keduanya selamat. Mungkin sore ini kami kembali ke Sungai Ibul," kata dia.

Satu-satunya Orang Rimba Melahirkan dengan Operasi 

Menurut Temenggung Bujang Itam dan Temenggung Tupang Besak, Sina merupakan satu-satunya Suku Anak Dalam atau Orang Rimba di Tebo yang melahirkan dengan cara operasi caesar.

Baca Juga: Bingung Menangani Pasien Suku Anak Dalam, RSUD STS Tebo Bersama ORIK Koordinasi Dengan Asisten 1

Ini juga dibenarkan oleh Ketua Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK). "Iya, sejauh pantauan kami, ini Suku Anak Dalam Tebo yang pertama melahirkan dengan cara operasi," kata Firdaus.

Sebelumnya, kata dia, Suku Anak Dalam atau Orang Rimba melahirkan secara tradisional dengan bantuan dukun dari kelompok mereka. Kemudian berkembang, mereka melahirkan dengan bantuan bidan desa atau petugas Puskesmas terdekat.

Rombongan Suku Anak Dalam dari Sungai Ibul Kabupaten Tanjung Jabung Barat saat menjenguk Sina di RSUD STS Tebo.
Kemarin, lanjut Firdaus, Sina sempat di bawa pihak keluarga ke Puskesmas Lubuk Mandarsah Kecamatan Tengah Ilir. Karena ada kendala dengan kandungannya, pihak puskesmas terpaksa merujuk Sina ke RSUD STS Tebo.

"Alhamdulillah, Sina ditanggapi dengan baik oleh petugas RSUD STS Tebo. Dia dan anaknya selamat setelah menjalani operasi caesar. Anaknya laki-laki," ucap Firdaus.

Butuh Rumah Singgah 

Meski biaya operasi caesar Sina, Suku Anak Dalam atau Orang Rimba Kelompok Temenggung Apung telah ditanggung BPJS, namun tetap saja Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK) kerepotan. 

Pasalnya, banyak warga Suku Anak Dalam atau Orang Rimba yang berdatangan ke RSUD STS Tebo untuk menjenguk Sina sebelum dan pasca operasi.

Baca Juga: Suku Anak Dalam Tebo Jambi Butuh Rumah Singgah untuk Menunjang Sekolah Anaknya

Banyaknya Suku Anak Dalam atau Orang Rimba yang menjenguk Sina di RSUD STS Tebo, kata Firdaus, tentu saja membuat pihak rumah sakit maupun pasien umum merasa terganggu.

"Ini baru puluhan orang yang menunggu. Biasanya sampai puluhan KK lebih. Bisa dibayangkan ramainya seperti apa," kata dia.

Untuk mengatasi ini, Firdaus berharap kepada pemerintah untuk menyediakan rumah singgah di Ibukota Kabupaten Tebo. Rumah singgah tersebut bukan hanya untuk Suku Anak Dalam atau Orang Rimba yang hendak berobat saja, namun untuk Suku Anak Dalam atau Orang Rimba yang ingin berurusan di Tebo.

"Terkadang banyak juga Suku Anak Dalam atau Orang Rimba yang mengurus KK dan KTP di Tebo. Karena jarak tempat mereka ke Tebo sangat jauh, mereka terpaksa harus menginap. Biasanya mereka menginap di rumah kita, dan ini sudah bertahun kita jalani," ungkap dia. 

Terkait kebutuhan akan rumah singgah, kata Firdaus, sudah sering diutarakan kepada pihak Pemerintah Kabupaten Tebo, namun belum juga ada tanggapan. 

"Kemarin juga telah kita sampai kepada Pemprov Jambi melalui Dinas Sosial, Kependudukan Catat Sipil ( Disdukcapil) Provinsi Jambi. Mudah-mudahan ada solusinya," kata dia. (***)

Editor: Syahrial

Tags

Terkini

Terpopuler