Menkeu Sri Mulyani Beberkan Alasan Pemerintah Menaikkan Harga BBM

- 3 September 2022, 23:37 WIB
Menkeu Sri Mulyani. Ia menjelaskan alasan harga BBM naik saat minyak dunia turun.
Menkeu Sri Mulyani. Ia menjelaskan alasan harga BBM naik saat minyak dunia turun. /Setkab /Dok Setkab

OKETEBO.com - Pemerintah secara resmi telah menaikkan harga BBM subsidi jenis Pertalite, Solar dan Pertamax terhitung hari ini, Sabtu, 3 September 2022.

Naiknya harga BBM ini tentu ada alasan tersendiri yakni, adanya pengalihan subsidi yang disediakan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang telah mengalami kenaikan sebanyak tiga kali lipat.

Sejalan dengan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) yang telah diputuskan pemerintah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan terus melakukan perhitungan anggaran subsidi dan kompensasi energi tahun 2022. Hal ini mengingat harga minyak mentah Indonesia atau ICP yang terus bergerak naik ataupun turun.

Baca Juga: Resmi Diumumkan, Harga Pertalite Naik Menjadi Rp10.000 Per Liter, Solar Rp6.800 Per Liter

Baca Juga: Ini Alasan Pemerintah Menaikkan Harga Pertalite, Solar dan Pertamax

Baca Juga: Pasca Pengumuman Kenaikan BBM, Polres Tebo Perketat Pengamanan

Sebelumnya, melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2022, pemerintah menaikkan anggaran subsidi dan kompensasi energi menjadi tiga kali lipat. Subsidi BBM dan elpiji naik dari Rp77,5 triliun menjadi Rp149,4 triliun serta subsidi listrik dari Rp56,5 triliun menjadi Rp59,6 triliun. Sementara, kompensasi untuk BBM dari Rp18,5 triliun menjadi Rp252,5 triliun serta kompensasi untuk listrik naik dari Rp0 menjadi Rp41 triliun.

“Sehingga total subsidi dan kompensasi untuk BBM, elpiji, listrik itu mencapai Rp502,4 triliun,” ujar Menkeu.

Baca Juga: Habis Nge - Prank, Pemerintah Resmi Naikkan Harga BBM

Lebih lanjut Sri Mulyani menjelaskan, angka Rp502,4 triliun ini dihitung berdasarkan rata-rata dari ICP yang bisa mencapai 105 Dolar Amerika Serikat (AS) per barel dengan kurs Rp14.700 per Dolar AS, dan volume pertalite yang diperkirakan akan mencapai 29 juta kiloliter serta volume solar bersubsidi adalah 17,44 juta kiloliter.

Halaman:

Editor: Syahrial

Sumber: Setkab RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah