OKETEBO.COM - Guna mencegah dari peredaran obat sirop berbahaya bagi anak, Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo, Jambi, menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sejumlah apotek yang ada di Kota Muaro Bungo.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo, Syafruddin Matondang menyebutkan, sidak yang dilakukan, untuk menindak lanjuti surat edaran Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, terkait penghentian sementara obat sirop anak yang diduga dapat mengakibatkan gagal ginjal akut pada anak.
"Menindaklanjuti surat edaran dinas kesehatan kemarin, kami melakukan sidak ke sejumlah Apotek dan Praktek bidan, terkait penghentian sementara obat yang menyebabkan penyakit gagal ginjal akut pada anak," ujar Syafaruddin Matodang, Sabtu (28/10/22).
Baca Juga: Ini 4 Destinasi Wisata Jambi di Kabupaten Bungo, Nomor 1 Dan 2 Air Terjun
Matondang menjelaskan, dari surat edaran tersebut, Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo, langsung melakukan pengecekan dan pengawasan peredaran obat yang telah dinyatakan dilarang oleh Pemerintah, yang megandung Dietilen Glikol (DEG) maupun Etilen Glikol (EG).
"Dalam surat itu, kita melakukan pengawasan terhadap obat sirup yang mengandung Dietilen Glikol (DEG) maupun Etilen Glikol (EG), yang beredar di Kabupaten Bungo," jelasnya.
Ia juga mengatakan, dari surat edaran yang diterimanya dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), obat sirup yang dilarang beredar saat ini, sirop Unibebi Demam 100 ML, dan Obat Sirop Thermorek Plus 30 ML.
"Dari sejumlah obat tersebut, saat ini dilarang untuk diperjualbelikan, hingga sampai ada edaran terbaru dari Kemenkes," katanya.
Baca Juga: Nadiem Makarim Upayakan ASN PPPK, Dirjen Guru dan GTK; Hanya Jabatan Fungsional Yang Bisa Diusulkan
Baca Juga: Film Qodrat, Kisah Pertarungan Ustadz Qodrat dengan Jin Keturunan, Berikut Sinopsisnya
Dirinya juga menghimbau kepada seluruh pemilik Apotek atau pun Praktek bidan, untuk tidak menyediakan jenis Obat Sirop yang saat dilarang tersebut, untuk menghindari dari ancaman penyakit Ginjal akut pada anak.
"Saya himbau kepada seluruh Apotek serta Praktek bidan, untuk tidak menjual obat-obatan sirop tersebut," harapnya. (OKE3)