Kenaikan Harga BBM Jenis Pertalite Dikeluhkan Orang Rimba Tebo, Ini Alasannya

- 22 September 2022, 10:30 WIB
Temenggung Apung, pemimpin Suku Anak Dalam desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo, Jambi.
Temenggung Apung, pemimpin Suku Anak Dalam desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo, Jambi. /ORIK /

Baca Juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Ribuan Mahasiswa dan Buru Kembali Gelar Aksi di Patung Kuda

Baca Juga: Polsek Muko-muko Bathin VII Bagikan Puluhan Sembako Kepada Warga Yang Terdampak Kenaikan BBM

Baca Juga: Anggota Komisi VII DPR, Diah Nurwitasari: Batalkan Kenaikan Harga BBM Bersubsidi!

Keterisolasian ini juga menjadi kendala utama masyarakat umum disekitar pemukiman Temenggung Apung. Mereka sangat terbatas dalam beraktivitas. 

Untuk pasokan BBM, warga Suku Anak Dalam kelompok Temenggung Apung dan masyarakat setempat hanya mengandalkan pelangsir yang biasanya datang ke sana.

Ditanya apakah BBM itu langsung diambil pelangsir dari SPBU atau minyak Bayung, Temenggung Apung berkata, "Kalau minyak (BBM) yang dijual pelangsir itu dari SPBU atau dari Bayung, itu kami tidak tahu. Yang penting ada minyak untuk motor kami," katanya.

Hal yang sama juga dikatakan Malenggang, Ketua RT.32 Dusun Wonorejo Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Dia berharap harga BBM bisa kembali seperti semula, "Kalo sekarang mau kemana-mana harus berpikir nian, sebab harga minyak mahal," katanya. (*)

Halaman:

Editor: Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah