Network
OKETEBO.com - Apresiasi yang tinggi patut diberikan kepada Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tebo atas respons cepat dan efisien dalam menanggapi laporan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Desa Pelayang Kabupaten Tebo. Keberanian ES (16) sebagai korban untuk melaporkan tindakan tersebut juga merupakan langkah yang sangat positif dalam memberantas kekerasan dalam rumah tangga.
Langkah-langkah yang diambil oleh Satreskrim Polres Tebo, termasuk pengiriman tim operasional untuk mengamankan pelaku tanpa menimbulkan kekacauan atau perlawanan, menunjukkan profesionalisme dan komitmen dalam menangani kasus KDRT. Selain itu, pernyataan dari Kapolres Tebo, AKBP I Wayan Arta Ariawan, S.H., S.I.K., M.H., yang menegaskan komitmen pihak kepolisian.
Baca Juga: Noah Izin Pamit, Apakah Untuk Sementara ?
"Dalam menangani kasus KDRT memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa tindakan kekerasan dalam rumah tangga tidak akan ditolerir" jelasnya.
Peristiwa ini bermula pada hari Selasa, 2 Januari 2024, ketika ES melaporkan tindakan kekerasan yang dialami ibunya, berinisial SM (40), oleh ayahnya, berinisial HBL (65). Kejadian tersebut terjadi di kediaman keluarga mereka. Sebelumnya, pada 1 Januari 2023, HBL telah melakukan kekerasan dengan menendang kaki SM, yang menyebabkan korban pingsan. Perbuatan ini bahkan disaksikan langsung oleh salah satu anak korban.
Baca Juga: Peringatan Dini Gempa, Indonesia Juga Punya
ES juga menyampaikan bahwa kejadian tersebut sudah berulang-ulang dilakukan oleh HBL, namun kali ini ES tidak kuasa menahan perihnya penderitaan sang ibu hingga, akhirnya ES pun memberanikan diri untuk melaporkannya.
Pentingnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan kasus KDRT atau kekerasan lainnya kepada pihak berwajib juga disoroti dalam pernyataan Kapolres. Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa tindakan kekerasan dapat diatasi lebih cepat dan memberikan perlindungan kepada korban.
