OKETEBO.com - Tragedi yang menyakitkan, yang menelan koraban ratusan jiwa, pada kompetisi BRI Liga 1 di pertandingan Persebaya vs Arema, hingga menimbulkan kericuhan.
Pertandingan tersebut menimbulkan tragedi yang takkan pernah dilupakan baik bagi suporter maupun panitia pelaksana atas kericuhan yang terjadi.
Banyak masyarakat yang menyayangkan atas kericuhan di Stadion Kanjuruhan, yang menimbulkan ratusan koraban jiwa.
Saat kejadian salah satu suporter dilapangan pada saat kejadian menuturkan kesaksiannya terkait kejadian tersebut.
Baca Juga: Jadi Sorotan Media Asing, Kematian di Klaim Karena Tembakan Gas Air Mata
Baca Juga: Deddy Corbuzier Kesal dan Sebut 'Loe Chuaaxxs' Kepada Baim Wong Yang Prank Polisi Soal KDRT
Pernyataan tersebut disampaikan dalam group 'AwayDay Singo Edan' dan tangkapan layar yang beredar di media sosial.
"Yang jelas Aremania yang turun ke lapangan itu menangis semua dan memeluk pemain Arema, yang saya tahu bukan mau memukul atau melukai pemain," sebut Amin Tato Jodipan, dikutip oketebo.com pada situs pikiran-rakyat.com pada Senin, 3 Oktober 2022.
"Saya yang ngawal pemain, saya biarkan mereka mengeluh, menangis dan memeluk pemain kita," tambahnya lagi.
Hal senada yang disampaikan anggota group bernama Agung Singa Jinan yang ikut membenarkan aksi superter yang terjun kelapangan tersebut.
"Bener mas, dari VIV terlihat jelas tidak ada superter yang melukai pemain. Semua hanya memeluk pemain," tukasnya.
Baca Juga: Ini 10 Destinasi Wisata di Kerinci Versi Pemprov Jambi, Urutan 9: Kebun Teh Kayu Aro
Kejadian inipun mendapat komentar dari salah satu akun IG @gejayanmemanggil, dikutip oketebo.com pada Senin, 3 Oktober 2022.
"Yah, disayangkan ada pemukulan dari pihak aparat dan yang akhirnya membuat suasana makin memanas dan tidak terkendali," ujar Agung Singa Jinan menambahkan.
Kericuhan bermula saat ribuan suporter Arema FC, Aremania yang turun masuk lapangan setelah kekalahan melawan Persebaya.
Namun, para suporter Persebaya langsung keluar tribun dengan dikawal pihak kepolisian. (Herman).***