“Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN. Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun, dan itu akan meningkat terus," tuturnya.
Baca Juga: Habis Nge - Prank, Pemerintah Resmi Naikkan Harga BBM
Menurut Jokowi, lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, salah satunya adalah pemilik mobil-mobil pribadi.
Oleh karena itu, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah akan menyalurkan bantuan yang lebih tepat sasaran, yaitu melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM yang akan diberikan kepada rakyat yang kurang mampu.
“Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM sebesar Rp12,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga yang kurang mampu sebesar Rp150 ribu per bulan dan mulai diberikan bulan September selama empat bulan,” ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Kominfo pada 4 September 2022.
Baca Juga: Resmi Diumumkan, Harga Pertalite Naik Menjadi Rp10.000 Per Liter, Solar Rp6.800 Per Liter
Selain BLT BBM, pemerintah juga sudah menyiapkan anggaran untuk bantuan subsidi upah yang nantinya akan diberikan kepada pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan.
“Pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan dalam bentuk bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu,” ucap Jokowi.
Kemudian, Jokowi juga sudah menginstruksikan pemerintah daerah untuk menggunakan anggaran sebesar 2 persen dari dana transfer umum salah satunya untuk bantuan sektor transportasi.
“Saya juga telah memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk menggunakan 2 persen dana transfer umum sebesar Rp2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum, bantuan ojek online, dan untuk nelayan," ucapnya.