Pentingnya Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Pencapaian Hasil Belajar Siswa

- 12 Juli 2023, 20:10 WIB
Latif
Latif /Herman/

Untuk menghadapi tantangan tersebut, guru perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif. Guru secara terus menerus belajar sebagai upaya melakukan pembaharuan atas ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Caranya sering melakukan penelitian baik melalui kajian pustaka, maupun melakukan penelitian tindakan kelas. 2) Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi kepribadian, yaitu “kemampuan kepribadian yang: (a) berakhlak mulia; (b) mantap, stabil dan dewasa, (c) arif dan bijaksana, (d) menjadi teladan, (e) mengevaluasi kinerja sendiri, (f) mengembangkan diri, dan (g) religius.

Dikatakan sia-sia jika seorang guru mengajarkan kebaikan jika ia sendiri bukan sosok pribadi yang baik. Pribadi guru yang baik, mengajar dan mendidik dengan perkataan dan perilakunya dihadapan murid, disengaja maupun tidak disengaja. Disadari atau tidak, peserta didik selalu belajar dari figure guru dan orang-orang yang dianggapnyabaik. Dengan demikian, harus ada banyak sosok guru, kepala sekolah, orang tua, yang benar-benar baik dan saleh, sehingga mereka selalu belajar nilai-nilai dan perilaku baik dari sebanyak mungkin figur.

Anak-anak membutuhkan contoh yang nyata tentang apa itu yang baik melalui sikap dan perilaku orang dewasa. Hal ini lebih mudah dan efektif bagi anak-anak dibanding sekedar ucapan atau tulisan. Seorang guru yang berperilaku tidak baik, padahal di kelas selalu menyampaikan nilai-nilai kebaikan kepada peserta didiknya, akan menghilangkan perannya sebagai pendidik, karena kepercayaan dari peserta didik, wali murid, dan masyarakat akan luntur bahkan hilang.

Guru semacam ini tidak akan dapat menjadi teladan bagi peserta didik. Padahal mereka mengharapkan guru berhasil menanamkan nilai-nilai kepada peserta didik. Kemajuan dan produktivitas seseorang sangat terkait dengan tingkat religiositas dan moral seseorang.

Sebab kesadaran religius dan moral akan mendorong seseorang untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi yang lain, yang ditunjukan dengan aktivitas dan kreativitasnya dalam bekerja dan beramal.

Baca Juga: Gempa Bumi Hari Ini Terjadi di Pesisir Barat Lampung

Dilihat dari aspek psikologi kompetensi kepribadian guru menunjukkan kemampuan professional yang mencerminkan kepribadian yaitu a) mantap dan stabil yaitu memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma hokum, norma sosial, dan etika yang berlaku, b) dewasa yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru, c) arif dan bijaksana yaitu tampilannya bermanfaat bagi peerta didik, sekolah, dan masyarakat dengan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak, d) berwibawa yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh positif terhadap peserta didik, e) memiliki akhlak mulia dan memiliki perilaku yang dapat diteladani oleh peseta didik, bertindak sesuai norma religious, jujur, ikhlas, dan suka menolong. 3) Kompetensi profesional kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Tugas guru ialah mengajar pengetahuan kepada murid. Guru tidak sekedar mengetahui materi yang akan diajarkan, tetapi memahaminya secara luas dan mendalam. Oleh karena itu, guru harus selalu belajar untuk memperdalam pengetahuannya terkait mata pelajaran yang diampunya.

Berdasarkan peran guru sebagai pengelola proses pembelajaran, harus memiliki kemampuan a) merencanakan sistem pembelajaran, yaitu 1) merumuskan tujuan, 2) memilih prioritas materi yang akan diajarkan, 3) memilih dan menggunakan metode, 4) memilih dan menggunakan sumber belajar yang ada, 5) memilih dan menggunakan media pembelajaran, b) melaksanakan sistem pembelajaran, yaitu 1) memilih bentuk kegiatan pembelajaran yang tepat, 2) menyajikan urutan pembelajaran secara tepat, c) mengevaluasi sistem pembelajaran, yaitu 1) memilih dan menyusun jenis evalus, 2) melaksanakan kegiatan evaluasi sepanjang proses, 3) mengadministrasikan hasil evaluasi, d) mengembangkan sistem pembelajaran, yaitu 1) mengoptimalisasi potensi peserta didik, 2) meningkatkan wawasan kemampuan diri sendiri, 3) mengembangkan program pembelajaran lebih lanjut.

Baca Juga: Dua Siswi Tebo Berlaga di Final Panjat Tebing Porprov Jambi 2023

Seorang guru harus menjadi orang spesial, namun lebih baik lagi jika menjadi spesial bagi semua siswanya. Guru harus merupakan kumpulan orang-orang yang pintar dibidang masing-masing dan juga dewasa dalam bersikap. Namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana caranya guru tersebut dapat menularkan kepintaran dan kedewasaannya tersebut pada peserta didiknya. Sebab guru adalah jembatan bagi lahirnya anak-anak cerdas dan dewasa di masa mendatang.

Halaman:

Editor: Herman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x