Pentingnya Partisipasi Masyarakat, Dalam Memajukan Pendidikan Melalui Komite Sekolah

- 12 Juli 2023, 11:13 WIB
Mulyadi, S.Pd
Mulyadi, S.Pd /Herman/

Baca Juga: Uji Kompetensi Perangkat Desa Sei Rambai di IAI, Ketua BPD Menolak

c. Pengembangan Perencanaan Tahunan Sekolah. Perencanaan ini merupakan penjabaran dari Perencanaan Strategi Program sekolah yang menggambarkan kegiatan-kegiatan operasional sekolah dalam bentuk program sekolah disertai perencanaan anggaran pembiayaan sekolah (RAPBS). Perencanaan Tahunan Sekolah disusun bersama komite sekolah.

Baca Juga: PPTI Surati Presiden Jokowi, Terkait Reformulasi Seleksi PPPK Teknis

d. Melakukan monitoring internal dan evaluasi diri (internal monitoring dan self assessment) yang dilakukan secara regular, serta melaporkan dan membahas hasilnya di forum komite sekolah. Dalam kegiatan ini perlu dirancang aspek-aspek apa saja yang menjadi perhatian, bagaimana format atau instrumennya, dan siapa atau gugus tugas yang melakukannya. Hasil internal monitoring dan self-assesment ini penting sebagai bahan untuk mengetahui kemajuan sekola, hasil-hasil dan prestasi yang dicapai dan hambatan-hambatan serta masalah-masalah serius yang dihadapi sekolah.

Beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh kepala sekolah dan guru-guru untuk menggalang partisipasi masyarakat, yaitu:
1) Meloibatkan masyarakat dalam berbagai program dan kegiatan di sekolah yang bersifat social kemasyarakatan, seperti bakti social, perpisahan, peringatan hari besar nasional, keagamaan, dan kemampuan, dan pekerjaan mereka dengan program dan kegiatan yang akan dilakukan sekolah.

Baca Juga: PPTI Surati Presiden Jokowi, Terkait Reformulasi Seleksi PPPK Teknis


2) Mengidentifikasi tokoh masyarakat, yaitu orang-orang yang mampu mempengaruhi masyarakat pada umumnya. Tokoh tersebut yang pertama kali haris dihubungi, diajak kompromi, konsultasi, dan dimita bantuan untuk menarik masyarakat berpartisipasi dalam program dan kegiatan sekolah. Tokoh-tokoh tersebut mungkin berasal dari orang tua peserta didik, figur masyarakat (kiai), olaragawan, seniman, psikolog, dokter dan pengusaha.


3) Melibatkan tokoh masyarakat tersebut dalam berbagai kegiatan sekolah sesuai dengan minatnya. Misalnya olaragawan dapat dilibatkan dalam pembinaan olahraga di sekolah, dokter dapat dilibatkan dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), atau Palang Merah Remaja (PMR), psikolog dapat dilibatkan dalam kegiatan bimbingan dan penyuluhan. Tokoh masyarakat tersebut dijadikan mediator dengan masyarakat pada umumnya.

Baca Juga: Bandung Jawa Barat Diguncang Gempa Bumi Hari Ini, Senin 10 Juli 2023


4) Memilih waktu yang tepat untuk melibatkan masyarakat sesuai dengan kondisi dan perkembangan masyarakat. Misalnya awal pelibatan olahragawan dikaitkan dengan kegiatan PORDA, ketika minat masyarakat terhadap olahraga sedang meningkat, awal pelibatan dokter dimulai pada hari kesehatan Nasional, atau pada saat kegiatan pemeriksaan kesehatan warga sekolah.

Halaman:

Editor: Herman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x