"Ini jangan dibiarkan berlarut-larut. Habitat gajah harus dilindungi, keselamatan manusia juga wajib dilindungi," kata dia.
Untuk itu, dia minta kepada Pemkab Tebo bertanggung jawab atas permasalahan yang tengah dihadapi warga.
"Paling tidak ada solusi agar habitat gajah terlindungi dan manusia (warga) juga terlindungi," ujarnya.
Baca Juga: Hasil Penelusuran BPOM: 133 Obat Sirup yang Terdaftar Aman Dikonsumsi Sesuai Aturan Pakai
Ditanya apakah dengan pagar listrik kejut bisa menjadi solusi untuk membatasi gerah kawanan gajah masuk ke kebun warga, Ook kembali menegaskan jika itu bukanlah solusi.
"Yang hidup disana bukan cuma gajah saja, ada manusia, ada hewan yang lainnya. Justru dengan dibangunnya pagar listrik kejut akan mengancam keselamatan manusia dan hewan lainnya yang ada di sana," ucapnya.
Diakui Ook jika di Kabupaten Tebo terdapat wilayah perlintasan gajah. Namun sampai saat ini, dia belum mengetahui berapa luasan wilayah perlintasan gajah tersebut.
Semestinya, kata dia, pemerintah juga menegaskan dan mensosialisasikan dimana batas-batas wilayah pelintasan gajah tersebut.
"Jangan sampai nanti saling menyalahkan. Baiknya persoalan gajah ini segera diatasi," pungkasnya. (***)