Ulah Kawanan Gajah, Pinse: Pemkab Tebo Harus Bertanggung Jawab

- 24 Oktober 2022, 19:50 WIB
Ketua Pinse, Husni Thamrin.
Ketua Pinse, Husni Thamrin. /Oke Tebo/

OKETEBO.com  – Sudah beberapa pekan ini kawanan gajah berkeliaran bebas di area kebun warga dan Suku Anak Dalam di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.

Akibatnya, puluhan hektar kebun dan sejumlah pondok milik warga maupun milik Suku Anak Dalam menjadi sasaran dirusak kawanan gajah tersebut.

Hal ini menjadi sorotan salah satu lembaga lingkungan di Jambi, Yayasan Pinang Sebatang (Pinse). "Ini jangan dibiarkan saja," kata Husni Thamrin, Ketua Pinse pada Senin, 24 Oktober 2022.

Baca Juga: Ulah Kawanan Gajah Merajalela, Giliran Kabun dan Pondok Warga Lubuk Mandarsah Jadi Sasaran

Baca Juga: Ulah Gerombolan Gajah Semakin Menjadi, Suku Anak Dalam: Jangan Salahkan Kami Kalu?

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Senin 23 Oktober 2022: Siang Dan Malam Ada Hujan Petir

Dia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Tebo (Pemkab Tebo) harus bertanggung jawab atas ulah kawanan gajah yang telah merusak kebun dan pondok warga tersebut.

"Itu kan warga Tebo, Pemkab Tebo harus bertanggung jawab dengan warganya. Jangan warga lagi kesusahan dibiarkan saja," tegas Ook sapaan akrab Husni Thamrin.

Baca Juga: Obat Alami Penurun Panas Anak, Saat Obat Sirup Tidak Bisa Digunakan

Menurut dia, untuk mengatasi ulah kawanan gajah harus melibatkan banyak pihak, baik dari pihak BKSDA, kehutanan, perkebunan dan lainnya.

"Ini jangan dibiarkan berlarut-larut. Habitat gajah harus dilindungi, keselamatan manusia juga wajib dilindungi," kata dia.

Untuk itu, dia minta kepada Pemkab Tebo bertanggung jawab atas permasalahan yang tengah dihadapi warga.

"Paling tidak ada solusi agar habitat gajah terlindungi dan manusia (warga) juga terlindungi," ujarnya.

Baca Juga: Hasil Penelusuran BPOM: 133 Obat Sirup yang Terdaftar Aman Dikonsumsi Sesuai Aturan Pakai

Ditanya apakah dengan pagar listrik kejut bisa menjadi solusi untuk membatasi gerah kawanan gajah masuk ke kebun warga, Ook kembali menegaskan jika itu bukanlah solusi.

"Yang hidup disana bukan cuma gajah saja, ada manusia, ada hewan yang lainnya. Justru dengan dibangunnya pagar listrik kejut akan mengancam keselamatan manusia dan hewan lainnya yang ada di sana," ucapnya.

Diakui Ook jika di Kabupaten Tebo terdapat wilayah perlintasan gajah. Namun sampai saat ini, dia belum mengetahui berapa luasan wilayah perlintasan gajah tersebut.

Semestinya, kata dia, pemerintah juga menegaskan dan mensosialisasikan dimana batas-batas wilayah pelintasan gajah tersebut.

"Jangan sampai nanti saling menyalahkan. Baiknya persoalan gajah ini segera diatasi," pungkasnya. (***)

Editor: Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah