Kebunnya Dirusak Gerombolan Gajah, Suku Anak Dalam Minta Dibangunkan Pagar Listrik

- 19 Oktober 2022, 10:23 WIB
Malenggang, Anak Temenggung Apung, Suka Anak Dalam Desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.
Malenggang, Anak Temenggung Apung, Suka Anak Dalam Desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. /Oke Tebo/

OKETEBO.com – Ulah gerombolan gajah di Jambi terus menghantui Suku Anak Dalam kelompok Temenggung Apung di Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi.

Pasalnya, gerombolan gajah tersebut terus berkeliaran dan merusak kebun Suku Anak Dalam dan warga sekitar.

Anak Temenggung Apung, Malenggang mengatakan, jumlah rombongan gajah liar tersebut diperkirakan sekitar 30 ekor lebih.

Baca Juga: ORIK Minta Pemerintah Tegas Soal Gerombolan Gajah Yang Rusak Kebun Dan Rumah Suku Anak Dalam di Jambi

Baca Juga: Gerombolan Gajah Rusak Kebun Dan Rumah Suku Anak Dalam di Tebo Jambi

Baca Juga: ORIK Ingatkan Suku Anak Dalam Jangan Bakar Hutan dan Lahan

Gajah tersebut berkeliaran secara berkelompok. Satu kelompok ada yang berjumlah 9 ekor dan ada juga yang berjumlah 6 ekor.

"Awalnya datang berombongan sekitar 30 ekor lebih. Karena kita usir, gajah itu berpencar menjadi kelompok-kelompok," kata Malenggang, Senin, 17 Oktober 2022 kemarin.

Sejak kemunculan gerombolan gajah tersebut, kata Malenggang, ia bersama warga dan Suku Anak Dalam kelompoknya tidak lagi bisa tenang.

Baca Juga: Sekda Tebo; Kedepan, Smoga KolaborAksi Bisa Kerjasama HUT Tebo 2023

Mereka terpaksa berjaga siang hingga malam hari untuk menjaga kebunnya agar tidak diganggu gerombolan gajah.

"Sudah hampir dua Minggu ini kami begadang jaga gajah. Ya karena terpaksa," ujarnya.

Dikatakan Malenggang, kelompok-kelompok gajah tersebut datang secara bergantian.

"Datang sekelompok, langsung kita usir. Tak lama datang lagi sekelompok, kita usir lagi. Selalu kayak gitu, datang bergantian," ungkap Malenggang.

Baca Juga: Sterilisasi Stadion Pasca Kegiatan, Oni; Kita Harus Pegang Teguh Kepercayaan yang Diberikan

Diakui Malenggang jika selama ini di lokasi kebun mereka itu belum pernah didatangi gajah.

Dia juga mengaku tidak tahu mengapa rombongan gajah tersebut datang dan menganggu kebun mereka.

Untuk itu, dia minta kepada pemerintah untuk mencari solusi agar rombongan gajah tersebut tidak lagi datang dan merusak kebun mereka.

"Kami minta dibangunkan pagar listrik kejut agar kebun kami bisa aman dari gerombolan gajah," katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Hari ini 19 Oktober 2022, Ide Dan Strategi Baru Menjadikan Diri Jadi Produktif

Diketahui, beberapa bulan yang lalu pemerintah telah meresmikan Pusat Informasi Konservasi Gajah (PIKG) di Desa Muara Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.

PIKG ini bertujuan untuk mitigasi konflik antara manusia dan gajah serta menjadi tempat pendidikan lingkungan dan konservasi alam bagi masyarakat sekitar.

Selain itu, PIKG juga berperan sebagai pengembangan ekonomi masyarakat sekitar dan menjadi pengelolaan pusat informasi tentang konservasi gajah.

Sayangnya, keberadaan PIKG tersebut sama sekali tidak diketahui atau melibatkan Suku Anak Dalam kelompok Temenggung Apung di Desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. (***)

Editor: Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah