Network
OKETEBO.com - Rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi yang digelar Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek) terus berjalan. Salah satu dari rangkaian tersebut yakni Ekspedisi Sungai Batanghari.
Sudah beberapa hari ini Tim Ekspedisi Sungai Batanghari berada di wilayah Kabupaten Tebo. Rencana sore ini Tim akan melanjutkan kegiatan menelusuri aliran sungai yang terpanjang di pulau Sumatera ini.
Adapun tujuan dari kegiatan ini untuk menyusuri budaya melayu Jambi dan sebagai upaya pemajuan dan pelestarian kebudayaan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari.
Baca Juga: Pintu Sayangkan Sikap Pemkab Tebo Menyambut Kehadiran Dirjen Kebudayaan
Baca Juga: Aktivis Senior Sindir Kak Seto, Jangan Cuma Anak Ferdy Sambo, Citarum Banyak Anak Stunting
Baca Juga: Tiga Siswa Merangin Asuhan Sanggar Seni Rukam Menjadi Duta Jambi di FLS2N Tingkat Nasional
Sayangnya, kegiatan ini terkesan tidak melibatkan warga maupun komunitas dan lembaga lokal yang ada di Kabupaten Tebo. Hal ini membuat warga berpendapat jika kegiatan tersebut hanya proyek pemerintah saja.
"Warga dan komunitas Tebo hanya jadi penonton saja," kata Riance Juskal, Direktur Komunitas Pintu Art and Culture Tebo, saat melihat Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Kabupaten Tebo di Lapangan Merdeka Kelurahan Pasar Muara Tebo Kecamatan Tebo Tengah.
Dia pun sangat menyayangi ini. Menurutnya, seharusnya kegiatan Ekspedisi Sungai Batanghari menjadi momen bagi warga maupun komunitas lokal untuk menyampaikan keluhan mereka kepada pemerintah pusat, khususnya warga yang berada di sepanjang DAS dan komunitas lingkungan di Kabupaten Tebo.
"Seharusnya warga di sekitar aliran sungai Batanghari dilibatkan, begitu juga dengan komunitas atau lembaga lokal khususnya yang bergerak di bidang lingkungan," kata dia.
