Dampak Naiknya Harga Telur, Minat Beli Menurun

- 8 September 2022, 21:33 WIB
Pedagang telor dipasar atas Muaro Bungo
Pedagang telor dipasar atas Muaro Bungo /Darlianto /

OKETEBO.COM - Harga telur di Pasar Atas Muara Bungo mengalami kenaikan sejak tiga pekan terakhir. Sebelumnya, harga telur dipasaran yang ukuran menengah hanya dihargai Rp. 48 ribu perkarpet, mengalami kenaikan menjadi Rp. 58 ribu perkarpet.

Kondisi tersebut sangat berdampak dengan daya beli pelanggan yang menurun drastis akibat tingginya harga.

Salah seorang Pedagang Telur, David mengaku sejak kenaikan harga tersebut, penjualan telurnya mengalami penurunan dan mengharuskannya untuk mengurangi juga stok telur di tokonya.

"Sepi kita, konsumen kita sekarang hanya belanja seperlunya saja. Tidak ada lagi yang membeli dalam jumlah banyak," ujarnya.

Ia mengaku kenaikan harga telur disebabkan banyaknya telur yang dijual ke daerah jawa. Sehingga sebagian stok telur di Sumatera mengalami kekurangan.

Sementara itu, Kadis Peternak dan Perikanan Kabupaten Bungo, Quswen Akmal mengatakan bahwa kenaikan telur tidak hanya disebabkan oleh peternak yang menjual ke Pulau Jawa karena harga yang tinggi. Tetapi, penyebab kenaikan juga disebabkan oleh pemerintah yang mengumumkan rencana kenaikan harga BBM.

Sehingga, pemilik jasa transfortasi pengiriman barang dan biaya pakan ternak sudah mengambil mengalami menaikkan harga sebelum pemerintah menetapkan BBM naik.

Dikatakan Quswen, Kabupaten Bungo memang kekurangan pengusaha peternak ayam petelur. Hingga saat ini, hanya ada 4 peternak ayam petelur yang masih skala kecil. Kondisi tersebut sangat kurang dari kebutuhan pasar.

Sehingga telur ayam di Kabupaten Bungo harus diambil dari luar daerah yang menyebabkan stok di Kabupaten Bungo belum bisa konsisten aman. "Kita biasanya mengambil di Payakumbuh karena disana yang menyediakan telur dalam skala besar," tutur Quswen.

Halaman:

Editor: Darlianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah