Wilayah ini secara umum tersusun oleh tanah sedang (kelas D) dan tanah keras/ batuan lunak (kelas C).
Batuannya merupakan endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda terdiri-dari breksi gunung api, lava dan tuff.
Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Meletus, Baca Info Selengkapnya Dari PVMBG
Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal yang tersusun oleh batuan rombakan gunung api yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif berupa Sesar Garsela dengan mekanisme sesar mendatar.
Baca Juga: Dikunjungi Anggota Bawaslu RI, Suku Anak Dalam di Tebo Jambi Sampaikan Keluhan Soal Pemilu 2024
Menurut peta geologi lembar Garut dan Pameungpeuk dari Badan Geologi terdapat sesar mendatar di sekitar lokasi pusat gempa bumi.
Dampak Gempa Bumi
Hingga laporan ini dibuat menurut info masyarakat setempat dan BPBD Kabupaten Garut, Drs. Rd. Satria Budi, M.Si mengatakan, kejadian gempa bumi tersebut telah mengakibatkan bencana berupa 1 orang luka-luka di Kecamatan Samarang.