Ternyata Proyek Aspal Jalan yang Dipindahkan Pj Bupati Tebo Merupakan Akses ke Sekolah

18 September 2023, 09:45 WIB
Warga saat melarang truk bermuatan material proyek yang akan menuju RT 27 Desa Sido Mulyo Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. /Supriyadi/

OKETEBO.COM – Pj Bupati Tebo diduga telah memindahkan lokasi pekerjaan proyek pengaspalan jalan di Desa Sido Mulyo Kecamatan Rimbo Ulu. Hal ini memancing kemarahan warga yang akhirnya melakukan aksi pemblokiran jalan di desa tersebut.

 

Aksi pemblokiran jalan ini dilakukan oleh warga jalan Telanaipura RT.22 dan RT.23 Desa Sido Mulyo Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo Provinsi Jambi pada Minggu, 17 September 2023 kemarin. 

Warga yang bersikukuh menolak pemindahan lokasi proyek pengaspalan jalan tersebut. Mereka minta agar pekerjaan proyek pengaspalan jalan itu dikembalikan ke rencana awal yakni dimulai dari RT 22 atau menyambung Aspal yang sudah ada.

Baca Juga: Listrik Sering Padam Mendadak, Ini Tanggapan Masyarakat Terhadap Pelayanan PLN di Tebo Jambi

Warga pun mengancam akan terus melakukan pemblokiran jalan hingga pemerintah mengabulkan tuntutan mereka. Ini ditegaskan oleh Ketua RT 22 jalan Telanaipura, Hendra.

"Tuntutan warga adalah kembalikan proyek pengaspalan jalan yang dipindahkan ke RT 27 atau diujung jalan Telanaipura ke RT 22 atau menyambungkan Aspal yang sudah ada yaitu depan Simpang jalan Medan," kata Hendra.

Bulan tanpa alasan, Hendra mengungkapkan jika dari awal perencanaan proyek pengaspalan jalan tersebut akan dimulai dari RT 22 atau menyambung Aspal yang sudah ada.

Baca Juga: Ini Pemilik Akun Tik Tok dan Pemeran Video Viral Lelaki Berbadan Besar Nangis Termehek-mehek di Polres Tebo

Tidak itu saja, kata dia, sebelumnya lokasi tersebut sudah diukur oleh pihak Dinas PUPR Kabupaten Tebo dengan membuat Patok STA atau patok penomoran panjang jalan.

"Titik nol dimulainya proyek tersebut di depan simpang jalan Medan ke arah barat atau di penghujung aspal yang sudah ada," ungkap dia.

Alasan Pemblokiran Jalan 

Blokir jalan, warga desa Sidomulyo Kecamatan Rimbo Ulu lakukan blokir jalan akibat dari dialihkannya proyek pengaspalan oleh Pj Bupati Tebo Aspan

Ketua RT 22 jalan Telanaipura, Desa Sido Mulyo Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo, Hendra menjelaskan, ada beberapa pertimbangan yang membuat warganya ingin lokasi pekerjaan proyek pengaspalan jalan tersebut dikembalikan ke rencana awal.

Pertama, kata dia, mempertahankan proyek pengaspalan dengan menyambung Aspal yang sudah ada. Yakni, dari ujung aspal yang lama itu atau di RT 22 adalah lokasi Kantor Desa Sido Mulyo. Dimana kantor desa merupakan tempat untuk pelayanan masyarakat.

Kedua, kata dia, di RT 22 ada Sekolah Dasar dimana apabila turun hujan, anak – anak sekolah sangat kesulitan untuk pergi ke sekolah karena jalannya cukup sulit untuk dilalui.

 

Bahkan, kata dia, bila turun hujan, sekolah menjadi libur sendiri karena tidak ada siswa yang datang ke sekolah.

”Kepada Bapak Pj Bupati Tebo yang terhormat, jangan dipaksakan proyek pengaspalan dipindahkan ke ujung. Jangan dibangun melompat – lompat. Apa salahnya tahun depan saja dianggarkan pengaspalan ujung jalan Telanaipura atau RT 27,” ketus Hendra.

Pantauan OkeTebo.com, aksi blokir jalan ini dilakukan pada hari Minggu, 17 September 2023, sekitar pukul 10.00 WIB. Pemblokiran jalan dilakukan dengan cara melintangkan sepeda motor roda dua dan kayu panjang di badan jalan Telanaipura Desa Sido Mulyo Kecamatan Rimbo Ulu, Tebo.

Warga yang tengah melakukan aksi blokir jalan saat itu sempat menghadang armada proyek bermuatan material yang akan dibawa masuk ke RT 27 untuk pekerjaan proyek pengaspalan jalan tersebut.

Baca Juga: IRT Keluhkan Harga Beras Premium di Tebo, Ada Selisih Harga Dengan di Jambi

Karena dihadang warga, armada proyek yang jumlahnya 9 unit tersebut terpaksa membongkar muatannya berupa koral di sepanjang jalan Telanaipura RT 22. Setelah itu para sopir armada proyek tersebut pergi membawa mobilnya dari lokasi itu.

Sempat Ditawari Bagi Dua 

Informasi lain yang dirangkum OkeTebo.com, warga sempat ditawari pemerintah untuk membagi dua volume proyek pengaspalan jalan tersebut.

Dimana volume pekerjaan proyek pengaspalan jalan tersebut yakni sepanjang 900 meter. 

Dari pajang pekerjaan tersebut, separunya dikerjakan menyambung aspal yang sudah ada dan separuhnya lagi lagi dikerjakan di RT 27 atau diujung jalan. 

Tawaran tersebut mendapat penolakan dari warga. Mereka menginginkan agar proyek pengaspalan jalan tersebut dikerjakan sesuai dengan rencana awal dan dialokasi yang telah direncanakan sebelumnya. (**")

Editor: Syahrial

Tags

Terkini

Terpopuler