OKETEBO.com - Kemunculan hacker Bjorka menjadi pro dan kontra di Indonesia setelah sang hacker menyentil beberapa pejabat, menteri, hingga tokoh.
Bahkan tak sedikit publik menilai Bjorka adalah 'pahlawan' karena berani mengungkap pembunuh Munir.
Hacker Bjorka juga mengancam akan mengungkap kasus-kasus besar yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Usai Buka Sayembara Tebak Dalang Pembunuh Munir, Twitter Bjorka Kembali Ditangguhkan
Baca Juga: Pemerintah Bentuk Tim Khusus Hadapi Kebocoran Data Siber Oleh Bjorka
Baca Juga: Buka Data Pribadi Iwan Bule, Bjorka: gm pak, bagaimana rasanya berteman dekat dengan bos judi
Aksi hacker Bjorka ini tidak membuat pusing Menko Polhukam Mahfud MD. Menurutnya data-data yang disebarkan oleh Bjorka sudah menjadi rahasia umum.
Namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumpulkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kepolisian Republik Indonesia, hingga Badan Intelijen Negara (BIN) untuk memburu Bjorka.
Terkait aksi hacker Bjorka ini, pegiat media sosial Mustofa Nahrawardaya mengaku jika para teman hacker-nya sudah melacak nomor telepon Bjorka.
Baca Juga: Bjorka Sentil Anies Baswedan: Jakarta Bukan Hanya Sudirman Dan Thamrin
Baca Juga: Dokumen Presiden Diduga Diretas Bjorka, Ini Klarifikasi BIN
Baca Juga: Netizen Ungkap Identitas Bjorka, Peretas Sistem Keamanan Indonesia
Dikatakan Mustofa jika keberadaan Bjorka ada di mana-mana, namun tidak di Indonesia.
"Nomor dia (Bjorka) di Amerika Serikat (AS). Saya pernah telurusi dia di Hong Kong, di Taiwan, di China, berpindah-pindah tempat, tapi tidak di Indonesia," kata Mustofa dikutip dari Oke Tebo dari laman Pikiran-Rakyat.com.
Mustofa mengingatkan bahwa kemunculan hacker Bjorka yang terakhir ini harus hati-hati.
Baca Juga: Usai Presiden Jokowi, Bjorka Ungkap Biodata Pembunuh Kasus Munir Aktifis HAM
Menurutnya, hacker Bjorka yang terakhir kali muncul berbeda dengan Bjorka-Bjorka lain.
"Kita harus hati-hati karena yang terakhir ini, Bjorka ini agak berbeda. Baik itu waktu kemunculannya, atau materi atau konten yang ia sampaikan ke publik itu berupa doxing," kata Mustofa, dikutip dari kanal YouTube TVOne CATATAN DEMOKRASI.
Sehingga Mustofa berpendapat bahwa Bjorka tidaklah sehebat itu, dia tidak akan mampu meruntuhkan pemerintahan Indonesia. (*)