Seperti sebelumnya, erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 118 detik.
Kolom abu yang teramati tetap berwarna putih hingga kelabu, namun intensitasnya lebih tebal, juga mengarah ke arah selatan.
“Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Kamis, 08 Februari 2024, pukul 07:31 WIB tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 118 detik,” informasi yang disampaikan PVMBG lagi melalui Twittenya.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Ini Rekomendasi PVMBG, Baca Info Selengkapnya
Kedua kejadian erupsi ini memberikan informasi penting tentang aktivitas Gunung Semeru pada tanggal 08 Februari 2024.
Monitoring seismograf membantu dalam pemantauan intensitas dan durasi erupsi, sementara tinggi kolom abu memberikan gambaran visual mengenai potensi dampak pada lingkungan sekitarnya, khususnya ke arah selatan.
Masyarakat sekitar dan pihak berwenang perlu tetap waspada terhadap potensi bahaya yang dapat timbul akibat aktivitas vulkanik ini.***