Network
OKETEBO.com - Pada berita sebelumnya warga Aur Kenali Jambi menolak rencana pembuatan stocpile batu bara wailayah mereka, hal tersebut menuai kontroversi hingga lakukan aksi pada batu bara di wilayah mereka, pada Sabtu, 6 Januari 2024.
Baca Juga: Lakukan Aksi Depan Rumah Dinas Gubernur, Sopir Angkutan Batu Bara Tuntu Ini
Tumpukan masa yang melakukan aksi damai memadati gerbang hingga gedung DPRD Provinsi Jambi, masa yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat terhenti oleh petugas kepolisian yang memasang barikade pagar besi di gerbang Pemerintah Provinsi Jambi.
Mewakili masyarakat, Jamhuri selaku koordinator aksi dengan lantang mengatakan penolakan terhadap Stockpile, dianggap melanggar aturan tata ruang, negara tidak dikalahkan oleh kartel dan kepentingan pribadi, Indonesia negara demokrasi.
Baca Juga: Berikut Prakiraan Cuaca, Suhu dan Kelembapan Udara di Sejumlah Wilayah Provinsi Bengkulu Hari Ini
Terkait hal tersebut upaya mreka mendapat tanggapan dari Al Haris Gubernur Jambi, disampaikannya agar masayarakat bisa memahami situasi secara menyeluruh.
Al Haris juga menyampaikan bahwa izin pelabuhan yang direncanakan pada tahun 2015 lalu telah mengantongi izin lengkap dan izin pemerintah pusat, hanya saja pengurusan Amdal.
Pengurusan Amdal tersebut merupakan kewenangan lingkungan hidup Provinsi Jambi, hanya sebatas itu kewenangan Provinsi tidak seharusnya masyarakat mendesak dirinya untuk membatalkan pembangunan stockpile batu bara.
Baca Juga: Subuh Tadi, Nias Selatan Sumatera Utara Diguncang Gempa Bumi, Dirasakan Dengan Magnitudo 3.5
