Suka Anak Dalam Kelompok Temenggung Apung Tidak Tahu Jika Ada Pusat Informasi Konversi Gajah di Tebo

- 17 Oktober 2022, 12:49 WIB
Pemimpin Suku Anak Dalam Desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, Temenggung Apung.
Pemimpin Suku Anak Dalam Desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, Temenggung Apung. /Oke Tebo/

OKETEBOcom – Pemerintah telah meresmikan Pusat Informasi Konservasi Gajah (PIKG) di Desa Muara Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi beberapa bulan yang lalu.

PIKG ini bertujuan untuk mitigasi konflik antara manusia dan gajah serta menjadi tempat pendidikan lingkungan dan konservasi alam bagi masyarakat sekitar.

Selain itu, PIKG juga berperan sebagai pengembangan ekonomi masyarakat sekitar dan menjadi pengelolaan pusat informasi tentang konservasi gajah.

Baca Juga: ORIK Minta Pemerintah Tegas Soal Gerombolan Gajah Yang Rusak Kebun Dan Rumah Suku Anak Dalam di Jambi

Baca Juga: Kejaksaan Negeri Tebo Mendadak Tes Urine Seluruh Pegawainya

Baca Juga: Gerombolan Gajah Rusak Kebun Dan Rumah Suku Anak Dalam di Tebo Jambi

Sayangnya, keberadaan PIKG tersebut sama sekali tidak diketahui atau melibatkan Suku Anak Dalam di Desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.

Ini diungkapkan Pemimpin Suku Anak Dalam Desa Muara Kilis, Temenggung Apung, Senin, 17 Oktober 2022.

"Kami tidak tahu apa itu PIKG. Yang kami rasakan sekarang kok banyak nian gerombolan gajah yang merusak kebun dan rumah kami," kata Temenggung Apung.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Hari ini 17 Oktober 2022, Bantuan Dari Senior Dibutuhkan Untuk Perencanaan Karir

Temenggung Apung berkata, selama ini wilayah kebun mereka tidak pernah didatangi gajah.

Namun, kata dia, sudah beberapa pekan ini rombongan gajah selalu datang dan merusak kebun dan rumah mereka.

"Datang serombongan, lalu pergi. Kemudian datang lagi serombongan lalu pergi. Seperti itu terus sudah seminggu lebih," kesal Temenggung Apung.

Baca Juga: Ratusan Masyarakat Kuningkan Taman Terpadu Rimbo Bujang, Jalan Sehat Bersama Golkar Tebo Sukses Digelar

Jika ada PIKG di Tebo, kata Temenggung Apung, ia minta kepada para pihak untuk bertanggungjawab atas ulah gerombolan gajah yang telah merusak kebun dan rumah mereka.

"Selama ini kami tidak pernah diganggu gajah. Sekarang sudah puluhan hektar kebun kami yang dirusak. Jumlahnya sekitar 60 ekor," kata Temenggung Apung.

Terkait ini, Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK) minta kepada pemerintah untuk segera mengatasi gerombolan gajah yang berkeliaran di wilayah Suku Anak Dalam di Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: 16-17 Oktober 2022, Cuaca Ekstrem di Wilayah Bali Dan Sekitarnya

Ini dikatakan langsung oleh Ketua ORIK, Ahmad Firdaus pendamping Suku Anak Dalam di Tebo, Jambi, Senin, 17 Agustus 2022.

Dikatakannya, dari keterangan Suku Anak Dalam dampingannya itu, gerombolan gajah yang merusak kebun dan rumah warga tersebut diduga kuat adalah peliharaan.

Hal ini dibuktikan dengan penjelasan pemimpin Suku Anak Dalam, Temenggung Apung yang menyatakan jika salah satu gajah tersebut memakai kalung.

"Penjelasan Temenggung Apung ada gajah jantan yang memakai kalung. Kuat dugaan saya ini adalah gajah peliharaan. Mana ada gajah liar yang memakai kalung," kata Ahmad Firdaus.

Ditegaskan Firdaus, ulah gerombolan gajah tersebut sudah sangat merugikan Suku Anak Dalam dan masyarakat sekitar.

Pasalnya, sudah puluhan hektar kebun dan beberapa unit pondok warga yang telah dirusak oleh gerombolan gajah tersebut.

"Jangan sampai nanti Suku Anak Dalam ramai-ramai ke kantor Bupati menuntut kerugian mereka. Lebih baik cepat diantisipasi," tegasnya. (***)

Editor: Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah