OKETEBO.COM – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengungkapkan penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Provinsi Jambi. Salah satunya, karena buruknya pengelolaan wilayah gambut di wilayah Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini.
Manager Kajian Walhi Jambi Dwinanto mengatakan, buruknya pengelolaan wilayah gambut di Provinsi Jambi masih terjadi, termasuk wilayah gambut yang berada dalam perizinan, baik yang dikelola oleh perusahaan perkebunan sawit maupun perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI).
Menurut dia, salah satu langkah antisipasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) adalah, melakukan penataan kesatuan hidrologi gambut dengan melakukan evaluasi tata kelola perizinan.
Baca Juga: Komitmen Cegah Karhutla di Jambi, Perusahaan Group Asian Agri Ini MoU Dengan Desa Bebas Api di Tebo
Diungkapkan dia, di wilayah Provinsi Jambi saat ini memiliki luas lahan gambut sekitar 904.424 hektar. Luasan ini berada pada urutan ketiga setelah Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Riau.
Dikatakannya, dari analisis data satelit dan hasil pemantauan WALHI dilapangkan, terdapat 165.186,58 hektare kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada 2019 di wilayah Provinsi Jambi.
"Dengan komposisi wilayah yang terbakar seluas 114.900,2 hektare yang berada di wilayah gambut," ungkap Dwinanto, dilansir OkeTebo.com dari laman antaranews.com, Jumat, 18 Agustus 2022.
Penyebab Kebakaran Lahan di Muaro Jambi Menurut Walhi
Pasalnya 9 Agustus 2023 kemarin, telah terjadi kebakaran lahan di Desa Talang Duku Kabupaten Muaro Jambi.