Yang lebih membuat warga kesal, sejak berdirinya bangunan sarang walet tersebut, mereka tidak lagi bisa istirahat dengan nyaman dimalam hari. Pasalnya, suara nyaring dari sound sangat bising.
"Kalo sekarang mau tidur malam saja susah dan sangat terganggu karena suaranya sangat bising," ucapnya.
“Untuk kenyamanan bersama, tolong kalau malam suaranya dimatikan. Kalau siang silahkan suaranya dimaksimalkan. Tapi pas lagi adzan tolong dimatikan juga. Saling menghormati lah," ketusnya.
Baca Juga: Jumat Curhat Polres Tebo, Azas Manfaat Bagi Warga
Kondisi ini menarik perhatian salah seorang aktivis Tebo Jambi, Ahmad Firdaus. Diakunya jika usaha budidaya sarang walet di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi saat ini tengah menjamur dan menyebar hingga ke pemukiman padat penduduk.
Hal itu, kata dia, tentu sangat berdampak pada kenyamanan warga sekitar karena terganggu akibat kebisingan suara sound untuk memanggil burung walet tersebut.
Agar warga tidak terganggu, kata dia, sebaiknya pemerintah segera mengambil langkah antisipasi. Salah satunya membuat aturan yang jelas tentang lokasi yang boleh digunakan untuk usaha budidaya burung walet.
Baca Juga: Kapolres Tebo Tekankan Personil Berikan Layanan Terbaik Kepada Pemudik
Selain itu, kata dia, pemerintah harus membuat aturan jelas soal volume suara sound pemanggil burung walet.
"Segera buat aturan waktu atau jam berapa yang memperbolehkan sound dibunyikan dengan suara keras, dan jam yang boleh dibunyikan dengan suara pelan. Ini agar warga merasa nyaman dan pemilik usaha juga aman. Yang jelas sama-sama enak lah," kata dia.