Kemenag Ajak Umat Islam Salat Gerhana Bulan Pada 8 November 2022, Ini Tata Caranya

4 November 2022, 18:40 WIB
Wow! Mei 2021 akan Terjadi Gerhana Bulan Total, Bagi Muslim Diperintahkan Sholat Gerhana, Inilah Tata Caranya /pixabay/

OKETEBO.com – Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan bakal terjadi Gerhana Bulan Total pada 8 November 2022.

BMKG juga memprediksikan fenomena Gerhana Bulan Total ini dapat dilihat di sejumlah negara termasuk Indonesia.

Baca Juga: Gerhana Bulan Pada 8 November Ternyata yang Keempat Kalinya di Tahun 2022

Terkait fenomena Gerhana Bulan Total ini, Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin mengajak seluruh umat Islam melaksanakan sholat Gerhana Bulan pada 8 November 2022 nanti.

“Insya Allah, pada 8 November 2022, akan terjadi Gerhana Bulan Total di seluruh wilayah Indonesia,” kata Kamaruddin Amin di Jakarta pada Jumat, 4 November 2022.

Baca Juga: Bersiap, Ini Jadwal Gerhana Bulan Total 8 November 2022 di Tebo dan Bungo

Ditjen Bimas Islam mengaku telah menerbitkan seruan Kepala Kanwil Kemenag agar menginstruksikan seluruh jajaran mulai dari Kepala Bidang Urusan Agama Islam atau Kepala Bidang Bimas Islam/Pembimbing Syariah hingga Kepala KUA untuk bersama para ulama, pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan Shalat Gerhana Bulan di wilayahnya masing-masing.

“Pelaksanaan Shalat Gerhana Bulan disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing,” katanya.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total 8 November 2022 Bisa Dilihat di Jambi

Ditjen Bimas Islam juga menghimbau kepada masyarakat agar memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya.

"Doakan juga untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa," ujar Ditjen Bimas Islam.

Baca Juga: BMKG: Gerhana Bulan Total Terjadi 8 November 2022

Pada kesempatan ini, Ditjen Bimas Islam menjelaskan tata cara Salat Gerhana Bulan. Berikut tata caranya:

A. Berniat di dalam hati;

B. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;

B. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);

C. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;

D. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;

E. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;

F. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;

G. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);

H. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;

I. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;

J. Salam.

Usai Sholat Gerhana Bulan, imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah. (***)

Editor: Syahrial

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler