OKETEBO.COM - Komunitas Ular Jambi atau Ralu Jambee dan Ceret Studio memiliki cara unik untuk memperingati Hari Pahlawan Tahun 2023. Mereka akan melukis mural para tokoh perjuangan yang dianggap telah berkorban dalam perjuangan mereka, seperti Bung Tomo, Jendral Sudirman, Hoegeng, dan Emil Salim.
Selain itu, mereka juga akan menggelar talk show pada peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November 2023 nanti. Adapun isu yang mereka usung yakni terkait dengan kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla dengan tema "Kalian Pahlawan" dan tagline "Untuk Mereka Yang Terlupakan dan Kita Yang Gampang Melupakan."
Pendiri komunitas, Boslan Tobing, menjelaskan bahwa talk show ini akan melibatkan tokoh lingkungan hidup di Jambi, pemadam kebakaran hutan, dan pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan kebakaran hutan.
Baca Juga: Tahukah Kamu Kenapa 10 November Ditetapkan Sebagai Hari Pahlawan? Berikut Penjelasannya
Acara talk show akan digelar pada tanggal 9 November 2023 di jalan Cendrawasih, Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, dengan dua sesi, yakni sore hari dari pukul 16:00 WIB hingga 17:00 WIB, dan malam hari dari pukul 19:30 WIB hingga 21:30 WIB.
Selain talk show, mereka juga akan melukis mural untuk menghormati para pahlawan, termasuk Bung Tomo, Jendral Sudirman, Hoegeng, dan Emil Salim, yang dianggap telah berkorban dalam perjuangan mereka.
Semua kegiatan ini merupakan upaya untuk mengenang dan menghargai kontribusi para pahlawan serta meningkatkan kesadaran akan isu lingkungan, terutama dalam konteks kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Bagi yang penasaran dengan kegiatan ini, silahkan datang ke lokasi. Kegiatan kami terbuka untuk siapapun," pungkasnya.
Baca Juga: Hari Pahlawan 10 November 2022, Ini Tema, Logo, dan Maknanya
Pantauan OkeTebo.com, untuk melukis Mural empat tokoh perjuangan telah dimulai sejak beberapa hari kemarin, di jalan Cendrawasih, Pasir Putih, Jambi Selatan, Kota Jambi. Puncak kegiatan bakal digelar pada tanggal 10 Oktober 2023, yang bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Menurut Ucok, Negeri ini sudah bersepakat bahwa demokrasi adalah cara yang kita percaya untuk memilih orang-orang yang kita percaya demi tetap terjaganya keutuhan Negeri ini.
"Dan menyikapi pesta demokrasi yang sebentar lagi akan terjadi saya menitipkan pesan kepada pemimpin saat ini untuk pemimpin berikutnya yang terpilih lewat karya rupa bahwa sesungguhnya segala persoalan di Negeri ini bisa terselesaikan jika segala kebijakan dan keputusan di ambil berdasarkan Pancasila, termasuk juga penyelesaian persoalan Karhutla," kata dia.
"Dengan harapan kedepan Karhutla tidak lagi meregenerasi dan menjadi musim," pungkas dia. (***)