Gerakan Seniman Masuk Sekolah Sentuh SD Negeri 115 Sungai Alai, Angkat Cerita Tentang Bukit Tigapuluh

- 9 Agustus 2022, 13:44 WIB
Rizki Niko Wahyuni saat melatih drama di SD Negeri 115 Sungai Alai.
Rizki Niko Wahyuni saat melatih drama di SD Negeri 115 Sungai Alai. /Iyal/

Anak laki-laki dari pasangan suami istri ini adalah Bujang Selamat, Sampuraga, Datuk Seluncur Bukit, Sitimba Laut, Datuk Meriang Sati, Datuk Hitam Tonggak Ditenang dan Datuk Kilat Senja.

Sementara, anak perempuan yakni Si Anam, Putri Mayang Mengurai, Putri Pinang Masak, Putri Rembam Padang, Putri Rembam Payung, Putri Layang Bunga Mas dan Putri Bungsu.

Pada cerita ini, Keluarga Datuk Marudum Sati turun dari kayangan dengan membawa sebatang pohon Beringin sant sebilah keris. 

Pohon Beringin tersebut ditanamkan di daerah Laut Siumbul. Pada zaman itu, Laut Siumbul belum ada daratan. Namun setelah ditanam pohon Beringin barulah timbul daratan. 

Setelah daerah ini berkembang dari sebatang pohon Beringin itu, maka berkembang pula menjadi Daratan, dan pohon beringin pun semakin hari semakin berkembang dan menjadi besar. 

Lalu keluarga Datuk Marudum Sati bersama anak-anaknya membuat kapal dari kulit Kayu Beringin itu. Kapal tersebut digunakan anak-anaknya untuk merantau ke negeri lain.

Waktu berlalu hingga suatu hari anak-anak Datuk Marudum Sati pulang dari merantau. 

Sayangnya, karena begitu lama di perantauan, anak-anaknya tidak mengakui Datuk Marudum sebagai orang tua mereka.

Hanya si Bungsu anak perempuan mereka yang mengakui jika Datuk Marudum Sati adalah orang tuanya.

Setelah pengakuan itu timbullah bencana bagi mereka, dimana saat akan berlabuh keluarlah akar-akar kayu pada kapal tersebut yang disebut akar kelapat. 

Halaman:

Editor: Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x