Baca Juga: Erupsi Gunung Kerinci Terekam Selama 60 Detik
Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau juga mengalami erupsi atau meletus pada Kamis, 15 Desember 2022, sekitar pukul 19:10 WIB.
Pada akun PVMBG dijelaskan tinggi kolom letusan atau erupsi Gunung Anak Krakatau yang teramati sekitar 100 m di atas puncak.
Atau ketinggian kolom erupsi Gunung Anak Krakatau sekitar 257 M di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati yakni berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur.
Erupsi Gunung Anak Krakatau ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 7 MM dan durasi 182 detik.
Rekomendasi PVMBG, masyarakat, pengunjung, wisatawan maupun pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 KM dari kawah aktif.
"Terjadi #erupsi G. Anak Krakatau pada hari Kamis, 15 Desember 2022, pukul 19:10 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 100 m di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 7 mm dan durasi 182 detik," tulis akun PVMBG. ***