Tidak Punya Mebeler, Siswa Sekolah Penggerak di Tebo Belajar di Atas Lantai

15 September 2023, 08:11 WIB
Siswa saat belajar di atas lantai. /Oke Tebo/

OKETEBO.COM – Perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi sepertinya patut dipertanyakan. Pasalnya, di era serba modern saat ini, masih ditemukan siswa belajar di atas lantai. Seperti yang terjadi di SD Negeri 041/VIII Desa Tanah Garo Kecamatan Muara Tabir yang diketahui adalah salah satu sekolah penggerak di Tebo.

 

Kepala SD Negeri 041/VIII Desa Tanah Garo, Asrizal. B membenarkan adanya proses kegiatan belajar mengajar ((KBM) dilaksanakan di atas lantai. Dia juga membenarkan jika status sekolah yang dia pimpin adalah sekolah penggerak, "Benar bang, tapi saya masih usahakan untuk sarana bangku dan kursi," kata Asrizal dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis, 14 September 2023 malam.

Asrizal mengaku telah berupaya memenuhi fasilitas pendidikan di sekolah itu. Salah satunya dengan cara mengusulkan pengadaan mebeler kepada dinas terkait. "Sudah diusulkan bang, tahun 2024 diprioritaskan. Karena kami sekolah penggerak, makanya jadi prioritas utama," ungkap dia.

Baca Juga: Kasi Pidsus Kejari Tebo Warning Sekolah Dan Komite Agar Tidak Korupsi Dana BOS

Baca Juga: Suku Anak Dalam Tebo Jambi Butuh Rumah Singgah untuk Menunjang Sekolah Anaknya

Baca Juga: Kartunis Internasional Ikut Gerakan Seniman Masuk Sekolah di Muaro Jambi, Ini Alasannya

Untuk tahun 2023 ini, lanjut Asrizal menjelaskan, pemerintah akan membangun water closet (WC) atau toilet di sekolahnya itu. "Saat ini kami memang lagi butuh WC untuk siswa karena yang ada kondisinya kurang kondusif. Kemarin konsultannya sudah datang, cuma belum tahu kapan mulai dibangunnya," katanya.

Minim Fasilitas

Penelusuran OkeTebo.com di laman Kemendikbud, SD Negeri 041/VIII Desa Tanah Garo didirikan pada tahun 1972 dan telah memiliki izin operasional pada tahun 2017. Saat ini status sekolah tersebut Akreditasi B.

Dari data Penilaian Tindakan Kelas (PTK) dan Penilaian Diri (PD), sekolah tersebut memiliki 10 orang guru. Dari jumlah tersebut hanya 20 persen (dua orang) guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN). Sementara, jumlah siswa yang terdaftar sebanyak 214 orang dengan rincian 106 orang laki-laki dan 108 orang perempuan. Dari jumlah siswa tersebut dibagi menjadi 9 rombongan belajar. 

Baca Juga: Nah, Jaksa Kumpulkan Seluruh Kepsek Dan Komite Sekolah di Tebo

Baca Juga: Kajari Tebo Tegaskan Komite Sekolah Dilarang Lakukan Pungutan, Namun Boleh Terima Sumbangan

Di sekolah itu terdapat sembilan ruangan yang dibagi menjadi enam ruangan kelas yang digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar, satu ruangan guru, satu ruang perpustakaan dan satu ruangan lagi digunakan untuk gudang.

Sekolah tersebut belum memiliki ruang praktek, ruang laboratorium, ruang ibadah, ruang UKS, ruang pimpinan (kepala sekolah), ruang TU, ruang konseling serta ruang OSIS.

Parahnya, di sekolah tersebut tidak memiliki sumber air bersih untuk kebutuhan sekolah, dan juga belum memiliki akses internet serta tempat bermain atau olahraga. (***)

Editor: Syahrial

Tags

Terkini

Terpopuler