Cuaca Ekstrim Landa Wilayah Jambi Hingga 8 Maret Mendatang, Ini Penyebabnya

- 3 Maret 2024, 08:52 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrim yakni melanda wilayah Provinsi Jambi.
Ilustrasi cuaca ekstrim yakni melanda wilayah Provinsi Jambi. /Syahrial /Oke Tebo

OKETEBO.com - Sejumlah wilayah Indonesia berprestasi dilanda cuaca ekstrim hingga 8 Maret 2024 mendatang, termasuk wilayah Provinsi Jambi.

Faktor-faktor seperti fase 3 Madden Jullian Oscillation (MJO) di Samudra Hindia bagian timur, gelombang Rossby Ekuatorial, dan pola angin yang lambat, penyebab terjadinya cuaca ekstrim di Jambi.

Informasi ini disampaikan langsung oleh Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, M.Si. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG melalui press release yang diupdate di situs resmi BMKG.

Baca Juga: Cuaca Cerah Terjadi di Sejumlah Wilayah Kabupaten Tebo dan Kabupaten Sarolangun

Pada press release tersebut dijelaskan bahwa ada beberapa faktor pemicu terjadinya cuaca ekstrim di Jambi dan sejumlah wilayah Indonesia lainnya.

Pemicu Cuaca Ekstrim 

Berpegang pada pemantauan BMKG, cuaca ekstrem masih menjadi perhatian hingga 8 Maret 2024. Salah satu pemicu utama adalah fase 3 Madden Jullian Oscillation (MJO) di Samudra Hindia bagian timur, yang diperkirakan akan merambah wilayah Indonesia dari barat ke timur. MJO memainkan peran krusial dalam mengatur pola cuaca global, dan fase 3 ini dapat mengakibatkan perubahan signifikan di wilayah terkait.

Sementara itu, gelombang Rossby Ekuatorial turut berkontribusi dalam menciptakan kondisi cuaca yang tidak stabil di beberapa wilayah Indonesia. Gelombang ini, yang merupakan osilasi atmosfer di ketinggian, dapat mempengaruhi pola cuaca regional dengan membawa angin dan tekanan udara yang berubah.

Baca Juga: Informasi Cuaca Hari Ini di Sarolangun Jambi

Pola perlambatan, pertemuan, dan belokan angin juga menjadi faktor penting dalam membentuk kondisi cuaca ekstrem. Di beberapa wilayah Indonesia, interaksi kompleks antara angin dan elemen-elemen atmosfer lainnya menciptakan pola cuaca yang dapat berpotensi menyebabkan perubahan mendalam dalam keadaan atmosfer.

Halaman:

Editor: Syahrial

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x